Pengumuman:
Jam Kerja PUSKOPCUINA Senin s.d. Jumat pukul 07.30 s.d. 15.30 WIB, Efektif Per 4 Maret 2024

Berita PUSKOPCUINA

Membangkitkan Kembali Ideologi Raiffeisen  Dalam Credit Union Di Era Milenial Oleh Andrew So, Pendiri & Presiden Pertama ACCU

Membangkitkan Kembali Ideologi Raiffeisen Dalam Credit Union Di Era Milenial Oleh Andrew So, Pendiri & Presiden Pertama ACCU

Di usia saya ini, saya telah menyampaikan bahwa perjalanan saya baru dimulai pada saat Milenial berakhir dan Generasi Z dimulai. Saya merasa terhormat bisa berbicara di hadapan 300 pemimpin credit union dari seluruh penjuru Indonesia yang indah ini sebagai awal perjalanan baru saya. Saya tidak akan bertanya apakah Anda Generasi X, Generasi Y atau Generasi Z. Saya akan menyebut Anda DYNAMOS – Dinamo Credit Union, atau Accu yang dalam bahasa Indonesia juga berarti baterai dan dinamis.

Ketika menyiapkan materi ini, pikiran saya kembali ke tahun 1963 pada sebuah konferensi di Bangkok yang diselenggarakan oleh The Jesuit Committee for the Development of Socio-economic Life in Asia (Komite Jesuit untuk Pengembangan Kehidupan Sosial-Ekonomi di Asia), ketika para pemimpin muda Indonesia yang komitmen pada cita-cita koperasi menjelaskan kepada peserta tentang Falsafah Negara PANCASILA, yaitu: kepercayaan pada Tuhan, kemanusiaan, nasionalisme, demokrasi dan keadilan sosial. Pikiran saya juga kembali ke tahun 1974 ketika saya berdiskusi bersama dengan dua pemimpin credit union Indonesia, Drs. Robby Tulus dan Andy Lunandi, serta dua perintis credit union di Asia, Pastor K. Albrecht dan Pastor John Collins, terkait fungsi federasi credit union untuk mengatur, mendidik, dan ambil bagian sebagai anggota credit union yang berupaya mencapai perubahan sikap melalui kemandirian dan kebulatan tekad mereka sendiri, menggambarkan pengalaman dan kebijakan-kebijakan Friedrich Wilhelm Raiffeissen yang ideologinya juga telah dipelajari oleh Alphonse Desjardine, Edward A. Filene dan MM Coady.

Singkatnya, sebelum menempatkan ideologi Raiffeisen dan membandingkannya dengan gerakan credit union kita, mari kita menggambarkan secara singkat pemikiran, pengalaman, dan kepemimpinan keempat pria ini, yang diantaranya telah mengajarkan kita, menunjukkan kepada kita jalan dan memberi kita ide tentang credit union yang hebat ini sebagai karunia.

 

1.FRIEDRICH WILHELM RAIFFEISEN (The man who conquers poverty) 1818-1883

Eksperimen awal kredit Raiffeissen adalah kegiatan amal yang pada awalnya dilakukan oleh asosiasi pedagang dan warga kota yang kaya. Mereka tidak kooperatif ataupun demokratis; para pedaganglah yang memutuskan siapa yang bisa bergabung dan siapa yang bisa mendapatkan pinjaman. Pada tahun 1869, Raiffeisen mengadopsi dan memodifikasi beberapa prinsip dari asosiasi pinjaman Jerman lainnya, khususnya yang didirikan oleh Hermann Schulze-Delitzsch dan bentuk koperasi kredit pertama di Heddesdorf, Jerman serta mulai melihat bahwa pengawasan terhadap anggota sangat penting untuk keberhasilan. Raiffeisen melihat koperasi kredit sebagai cara membangun komunitas, cara mengajar dan menciptakan rasa persaudaraan yang penuh kasih. Penekanannya pada koperasi kredit sebagai alat reformasi sosial adalah penting di masa Eropa terpecah antara paham kapitalis dan paham komunis. Karl Marx lahir pada tahun yang sama dengan Raiffeisen. 

Raiffeisen melihat masalah yang sama dengan masalah yang dilihat Marx: struktur kelas yang tidak bergerak dimana orang miskin didominasi oleh kaum kapitalis yang sewenang-wenang. Raiffeisen melihat menolong diri sendiri, pendidikan, dan kerja sama sebagai solusi. Dia mengabdikan hidupnya untuk membangun koperasi kredit yang benar-benar kooperatif di daerah asalnya. Cita-cita kemanusiaan dan pengalaman Raiffeisen merupakan panduan bagi siapapun yang bekerja di credit union. Prinsip-prinsip seperti kerjasama organisasi untuk keanggotaan, pembagian keuntungan diantara anggota credit union, dan pengurus yang dipilih dan melayani secara sukarela tanpa bayaran adalah bagian dari warisan luar biasa credit union modern dari Raiffeisen. Selain menjadi pelopor credit union yang hebat, Raiffeisen juga dikenal sebagai seorang revolusioner sosial; pejuang kemanusiaan; seorang yang mampu melihat kekuatan ekonomi jauh ke depan dan orang-orang yang tidak berdaya menjadi tujuan dari aksinya.

                         

2. ALPHONSE DESJARDINS 1854-1920

Terganggu oleh masalah eksploitasi orang akibat riba dan dipandu bacaannya tentang perhimpunan kredit Eropa, Desjardins, seorang jurnalis Kanada mempromosikan bentuk asosiasi kredit di Quebec yang disebut caisses populaires (bank rakyat). Dia menjalankannya selama bertahun-tahun dengan biaya sendiri untuk menunjukkan tujuan dan nilai-nilainya kepada dunia, membuktikan bahwa orang-orang dapat membantu diri mereka sendiri dengan menabung bersama dan saling meminjamkan satu sama lain dengan bunga rendah. Credit union menjadi jalan hidup bagi Desjardins, dan terakhir dia membantu membangun ide ini di Amerika Serikat pada tahun 1909 dan bekerja sama mengembangkan undang-undang credit union Massachusetts, yang pertama di Amerika Serikat. Dia menulis "The Poor Man’s Prayer" ... seorang pendoa, ditulis tangan dalam bahasa Perancis, ditemukan bertahun-tahun setelah kematiannya di dalam koper bersama barang-barang pribadinya. Buku itu kemudian diproduksi kembali dan sejak saat itu telah mengilhami banyak pemimpin credit union.

 

3. EDWARD A. FILENE 1860-1937

Edward A. Filene, seorang pedagang dan dermawan multi-jutawan yang menjadi peramal perkembangan ekonomi dan sosial abad ke-20 yang sangat terkenal, memberikan waktu, energi dan kekayaan pribadinya untuk mempromosikan credit union sebagai sarana untuk membantu orang dan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat sejak tahun 1907, ketika ia melakukan observasi dalam prakteknya di India sebagai sarana bagi orang untuk memperbaiki takdir dan keberuntungannya. Dia bertemu dengan seorang pejabat Inggris yang bekerja untuk Pelayanan Sipil India (The Indian Civil Service) yang secara sukarela menurunkan jabatan dan gajinya sendiri untuk bekerja pada cooperative agricultural banks (bank koperasi pertanian). Filene tertarik karena disinilah terdapat ide yang dapat membantu orang keluar dari kemiskinan. Filene adalah salah seorang ahli pemasaran berbakat di Amerika Serikat. 

Dia paham bahwa pedagang yang baik tidak menjual produk tetapi melayani kebutuhan manusia. Good will (nama baik) yang terlihat melalui kualitas tinggi, harga rendah, dan cara bermain yang baik (fair play) adalah cara terbaik agar bisnis memikat, pelanggan akan melewati toko yang lain untuk berhenti di Toko Filene karena hal itu. Dia percaya bahwa betapapun mulia tujuannya, perubahan tidak dapat dipaksakan. Orang harus datang untuk melihat manfaatnya bagi diri mereka sendiri, melalui pengalaman dan pendidikan. Dia yakin credit union bisa menjadi alat pendidikan yang penting. 

Di dalam credit union yang dikelola oleh para anggotanya, setiap orang akan terdorong untuk belajar tentang perbankan, nilai tabungan reguler, dan penggunaan kredit secara bijaksana. “Kemajuan bukanlah sekadar koreksi atas suatu kejelekan. Kemajuan adalah perubahan terus-menerus dari yang terbaik yang sudah ada dengan sesuatu yang lebih baik lagi, ”kata Edward A. Filene. Filene yakin bahwa masa depan credit union ada di tangan kaum muda. Pada tahun 1993, ia mengunjungi 9 kota, berbicara tentang credit union dan masalah ekonomi. Di antara perhentiannya adalah St. Louis, Missouri, tempat ia mengunjungi Credit Union St. Andrew Junior.

 

4. Pastor M.M. COADY 1882-1959

Mempromosikan pendidikan orang dewasa untuk mengembangkan program pelatihan keanggotaan dan kepemimpinan; para pemimpin credit union menemukan inspirasi pendidikan untuk orang dewasa di koperasi pada Komunitas Antigonish Nova Scotia di Kanada dimana Moses Coady mengabdikan seperempat abad hidupnya untuk pendidikan orang dewasa melalui pekerjaannya sebagai Direktur Departemen Ekstension Universitas St. Francis Xavier. Dia dan rekan-rekannya mengetahui bagian yang sangat diperlukan credit union adalah harus menjalankan program peningkatan sumber daya manusia dan mengambil peran utama dalam menghasilkan Undang-Undang Credit Union Nova Scotia. 

Pengaruh formula Gerakan Antigonish Pastor Coady untuk membantu orang-orang menolong dirinya sendiri telah menyebar jauh dari wilayah Nova Scotia. Formula tersebut pada dasarnya sederhana. Seorang organizer — seorang tenaga lapangan akan datang ke suatu komunitas dan mengatur pertemuan dengan warga setempat. Sang organizer kemudian akan memimpin diskusi tentang situasi ekonomi dan sosial yang sedang terjadi di masyarakat, menampilkan bahwa sebagian besar masalah dapat dianalisis secara intelektual, dan mendorong kelompok untuk mempertimbangkan peluang-peluang yang ditawarkan oleh koperasi. 

Kelompok belajar akan bertemu setiap minggu selama satu tahun atau lebih sebelum mendirikan koperasi. Sejak awal tahun 2000, pendekatan baru yang disebut ABCD (Asset Based Community Development - Pengembangan Komunitas Berbasis Aset) diperkenalkan oleh Coady International Institute. Pendekatan ini berlandaskan pada prinsip bahwa pengakuan akan kekuatan, karunia, talenta, dan aset individu dan masyarakat lebih menginspirasi untuk melakukan tindakan positif demi perubahan daripada hanya fokus pada kebutuhan dan masalah.

 

Tujuan Awal Credit Union Conselling Office (Cuco) 

  1. Menginisiasi  berdirinya Gerakan Credit Union Indonesia yang murni berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan;
  2. Menyediakan pelayanan gerakan yang mengadaptasi dan berhubungan dengan kondisi kemanusiaan dan sosial yang sedang terjadi serta kebutuhan masyarakat, khususnya masyarakat miskin dan terpinggirkan;
  3. Memberikan pelatihan dan pendidikan intensif bagi para promotor credit union dalam persiapan membentuk tim internal yang independen dan untuk membangun kepemimpinan gerakan di masa depan;
  4. Menyelenggarakan studi dan penelitian tentang isu-isu yang secara langsung mempengaruhi gerakan credit union di Indonesia;
  5. Menerbitkan materi pendidikan dan promosi yang dibutuhkan oleh anggota credit union dan siapa pun yang tertarik pada komunitas basis di daerah perkotaan dan pedesaan.

 

Membangun Sektor Keuangan Yang Inklusif Untuk Pengembangan

Tahun 2012 adalah Tahun Koperasi Internasional dan Tahun 2005 adalah Tahun Kredit Mikro Internasional yang dipromosikan oleh PBB. Sampai hari ini sebagian besar orang miskin di dunia tidak memiliki akses ke layanan keuangan berkelanjutan seperti tabungan, pinjaman, dan asuransi. Credit union, melalui keberadaan dan keberhasilannya, menyediakan alternatif kerjasama yang menawarkan manfaat yang bisa dibandingkan dan mampu bersaing dengan sistem keuangan lainnya. Alternatif ini menguntungkan konsumen dan pada akhirnya juga menguntungkan masyarakat. Koperasi kredit disebutkan dalam laporan bersama Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (Department of Economic and Social Affairs - DESA) dan Dana Pengembangan Modal Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Capital Development Fund - UNCDF) sebagai bagian dari kegiatan dalam kerangka kerja Tahun Kredit Mikro Internasional 2005.

 

Warisan Yang Kita Bagikan Bersama

Meninjau kembali ideologi dan filosofi dari para pelopor credit union yang hebat, termasuk dari Indonesia, kita tahu bahwa kita adalah sebuah gerakan orang-orang yang membantu orang dan sebuah gerakan yang berkomitmen untuk menegakkan keadilan sosial serta membantu orang miskin melalui sumber daya mereka sendiri. Kita yakin jika keadilan sosial akan terpenuhi. Hasilnya akan menjadi aktivitas yang luar biasa untuk mencapai kehidupan ekonomi yang sentosa dan tenteram. Kegiatan itu akan menjadi bukti kesehatan sosial lembaga. Kita adalah gerakan yang memberikan kesempatan bagi kaum muda untuk menemukan jati diri mereka, orang-orang mereka, dan tempat dalam komunitas mereka. Terlepas dari dunia sosial media dan teknologi yang bergerak cepat, prinsip-prinsip dasar sebagai anak muda tidak berubah. 

Credit union perlu mencari tahu nilai-nilai mereka, semangat mereka dan cita-cita mereka serta kemudian mencari tahu apa yang harus kita tawarkan kepada mereka. Credit union adalah sekolah bagi anggota untuk belajar dan mempraktekkan nilai-nilai tidak mementingkan diri sendiri; kemandirian dan harga diri; kesediaan untuk bertanggung jawab; saling percaya; kepemimpinan; prinsip dan metode demokrasi; tata kelola yang baik dan mengatur jenis kerjasama lainnya yang terpisah dari entitas saat dibutuhkan. Kita adalah bagian penting dari dunia secara keseluruhan dan bukan hanya unit yang terpisah tanpa hubungan atau tanpa tujuan. 

Kita juga percaya bahwa perkembangan tidak dapat dibatasi hanya pada pertumbuhan ekonomi semata. Kita tidak meyakini pemisahan ekonomi dari manusia, seperti yang dapat dilihat melalui upaya kita membantu mempromosikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sustainable Development Goals of the United Nations). Bagi kita, semua tujuan tersebut berdiri sebagai sebuah mercusuar – sebuah mercusuar yang dapat dipercaya, untuk harapan dan rasa percaya diri.

 

Teknologi-Teknologi Baru Dan Masa Depan

Teknologi-teknologi baru sedang menuju kita sekarang dan kita bergerak menuju masa depan. Tetapi teknologi-teknologi baru ini bisa mengganggu. Banyak organisasi, pemerintah dan LSM, yang berlangganan Artificial Intelligence (AI) Moral Guidelines yang menyerukan hak-hak manusia, keselamatan, privasi dan pengelolaan data, transparansi, kesetaraan, reformasi sosial yang positif dan kesejahteraan serta akuntabilitas untuk memastikan setingan ide-ide dimaksud. 

Tidak peduli seberapa canggihnya teknologi, yang masih memimpin kita sampai saat ini adalah kerja sama, kepercayaan, integritas, kebaikan dan cinta, dan bukan teknologi baru serta data yang dingin.

Gerakan kita harus tetap melakukan proses peninjauan inovatif terkait status quo, suatu proses kreativitas dimana teknologi baru, produk baru, dan proses baru dirintis dan dibawa ke pasar untuk melayani umat manusia.

Di atas semuanya itu, yang paling penting adalah kita menerjemahkan ideologi, semangat, nilai-nilai, prinsip, dan kepemimpinan credit union ke dalam praktik operasional.

*Paper ini dipresentasikan dalam seminar internasional dalam rangkaian RAT Puskopdit BKCU Kalimantan Tahun Buku 2018 di MG Setos Hotel, Semarang, 1 Mei 2019.

 

Share this Post:
Ditulis oleh Andrew So
Pendiri & Presiden Pertama ACCU

Artikel Terkait: