Pengumuman:
Jam Kerja PUSKOPCUINA Senin s.d. Jumat pukul 07.30 s.d. 15.30 WIB, Efektif Per 4 Maret 2024

Berita PUSKOPCUINA

Memperkokoh Jantung Credit Union

Memperkokoh Jantung Credit Union

Pengalaman membuktikan bahwa kebangkrutan dan kesuksesan sebuat credit union dan koperasi umumnya, sangat tergantung dengan komitmen, mentalitas, moralitas dan kinerja para pengurusnya. Sebagian besar credit union (CU) yang kolaps atau ada tapi tiada aktivitasnya, adalah karena konflik diantara para pengurus, pengurus tidak punya kapasitas atau moralitas/metalitas yang buruk. Pengurus seperti ini umumnya hanya menjadikan koperasi (CU) kedok atau alat untuk mencapai kepentingan tertentu.

Menyadari vitalnya peran pengurus, ibarat jantung dalam tubuh manusia yang memompakan darah segar ke seluruh tubuh, maka Puskopdit BKCU Kalimantan memberikan perhatian yang besar bagi peningkatan kapasitas para pengurus CU. Setiap tahun dua kali dilaksanakan “pendidikan dasar” untuk Pengurus atau pun calon pengurus CU primer anggota BKCUK dalam “Credit Union Directors Comptency Course” (CUDCC). M

“Pengurus CU haruslah mempunyai moralitas yang baik, bekerja tulus untuk pengembangan CU serta mempunyai kapasitas tentang hal teknis CU. Nanti akan terlihat mana CU yang berkembang baik karena Pengurusnya telah lulus CUDCC ini,”pesan Marselus Sunardi, Ketua Puskopdit BKCUK dalam pembukaan CUDCC di Hotel Zodiak, Jogyakarta (1-5/7). Kursus diikuti 31 orang dari CU Jembatan Kasih (Batam), CU Sabhang Utung (Kemangai, Sintang), CU Cindelaras Tumangkar (Jogya), CU Prima Danarta (Surabaya), CU Pangudi Luhur Kasih (Semarang), CU Semangat Warga (Jombang), CU Remaung Kecubung (Pangkalan Bun), CU Bonaventura (Singkawang), CU Stella Maris (Pontianak), CU Pancur Dangeri (Simpang Dua,Ketapang), CU Muare Pesisir (Pontianak), CU Deus Providebit(Semarang).  

Menurut Sunardi yang juga menjadi fasilitator dalam kursus ini bersama  Tri Kukuh T. David, memang gampang-gampang susah menjadi pengurus CU: ada mau bekerja tetapi tidak cakap; ada yang cakap tetapi tidak mau bekerja. Yang tidak cakap ini masih baik kalau mau mengembangkan diri dengan mengikuti pelatihan-pelatihan. Yang parah adalah pengurus yang tidak cakap (hanya mau saja), dan tidak mau ikut pelatihan. “Silakan dicek di CU kita masing-masing,”harap Sunardi, mantan Ketua CU Lantang Tipo, Pusat Damai-Sanggau ini.

Memang tidaklah mudah menjadi pengurus yang ideal seperti yang dipersyaratkan World Council of Credit Union (WOCCU) ataupun Asian Council of Credit Union (ACCU) sebagai penjaga gawang standar CU dunia dan Asia.

Ciri-ciri pengurus/pengawas CU menurut ACCU ada 17, yakni:

  1. Bersedia membantu orang lain dengan ikhlas.
  2. Mampu bekerja secara tim (team work).
  3. Punya target dan tujuan.
  4. Selalu tersenyum.
  5. Berbagi kebahagiaan dengan yang Lain.
  6. Mempunyai hati yang ‘lembut dan murni’.
  7. Bersikap baik dengan berbagai karakter orang.
  8. Memiliki rasa humor.
  9. Tidak “gagap” kaget ketika ada sesuatu yang luar biasa.
  10. Saling memaafkan.
  11. Mampu ‘berteman’ dengan baik.
  12. Percaya diri.
  13. Menikmati saat berkumpul dengan “keluarga”.
  14. Hargai kelemahan orang lain.
  15. Bekerja dari waktu ke waktu.
  16. Berani dan punya strategi.
  17. Don’t be a money grubber (uang bukan orientasi utama).

Apa saja pengetahuan dan keterampilan penting yang dibutuhkan Pengurus CU? Tentu Anda tidak harus ahli dalam segala bidang, tetapi perlu pemahaman dasar yg baik dan benar sehingga dapat membuat kebijakan dan keputusan yang bertanggungjawab. Menurut ACCU ada 10 pengetahuan dan keterampilan dasar bagi pengurus/pengawas CU.

  1. Filosofi, prinsip, nilai, misi dan sejarah gerakan credit union (termasuk sejarah CU Anda).
  2. Berbagai peraturan perundangan yang terkait pengelolaan credit union.
  3. Teknologi informasi yang digunakan dalam pelayanan kepada anggota.
  4. Manajemen keuangan terutama kemampuan membaca dan mengintepretasikan laporan keuangan.
  5. Berbagai jenis produk dan pelayanan yang ditawarkan kepada anggota.
  6. Berbagai isu hangat di pasar keuangan.
  7. Tentang teknik pengiriman pelayanan kepada anggota.
  8. Kepemimpinan, manajemen personalia, perencanaan, pemasaran dan
  9. Isu lingkungan hidup dan sosial-ekonomi lokal/nasional, dan global menyangkut dampaknya bagi gerakan credit union.
  10. Cara berorganisasi dan kerja sama tim.

Yakinlah bahwa pengurus yang berpengetahuan dan terampil akan membuat banyak perbedaan menuju keberhasilan CU.

 

Nah, bagaimana menjadi pengurus yang efektif? Menurut standar ACCU sebagai berikut.

  1. Mengetahui peran pengurus dan staf: pengurus membuat kebijakan, staf melaksanakan kebijakan.
  2. Mempekerjakan dan menggaji GM dan staf menejemen terbaik yang dapat menghasilkan dan menunjukan kinerja standar.
  3. Membuat keputusan tepat waktu. Tahu bahwa menunda dapat berarti membuang-buang biaya tinggi, moral staf menurun, dan keinginan baik menjadi rusak.
  4. Menerima dan mengadopsi perubahan. Bersedia menerima ide-ide baru dan imajinatif. Belajarlah dari kesalahan anda dan kesalahan orang lain dan teruslah maju.
  5. Tetap antusias melaksanakan tugas dan setia melayani anggota. Jadilah duta bagi credit union anda.
  6. Bekerjasama dengan sesama anggota pengurus dan mendukung setiap keputusan yang telah dibuat. Keputusan mencerminkan konsensus dan aturan mayoritas.
  7. Mencari cara yang konstruktif dalam memecahkan masalah. Jangan keluar dari aturan yang sudah disepakati. Kumpulkan fakta dan dorong konsensus.
  8. Ciptakan credit union sebagai kekuatan yang aktif dalam meningkatkan kesejahteraan anggota.
  9. Kenali semua pelayanan credit union anda dan gunakan produk dan pelayanannya. Jika anda tidak menggunakannya, bagaimana anda meminta orang lain menggunakannya?
  10. Jadilah objektif, membuat keputusan yang mandiri, dan hindari/kelola konflik kepentingan.
  11. Menjunjung tinggi kerahasiaan informasi pribadi anggota dan lembaga.
  12. Menyediakan waktu dan upaya yang memadai untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
  13. Mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk mengikuti rapat. Membaca semua laporan yang anda terima dari Ketua Pengurus dan menejemen. Hadiri semua rapat.
  14. Terus menerus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
  15. Pelajari semua laporan tentang CU anda: laporan keuangan, budget dan laporan audit secara komprehensif. Jika tidak paham, ajukan pertanyaan sampai anda paham. Pastikan menejemen memberikan informasi secara lengkap tentang semua kegiatan CU anda.
  16. Mintalah bantuan apabila anda memerlukannya. Tidak ada pengurus yang ahli dalam segala hal. Bila keahlian diperlukan, carilah, walaupun untuk itu anda harus membayar.

 Secara individu, pengurus haruslah melaksanakan tugasnya sebaik mungkin, meningkatkan rentangan keahliannya agar sukses menyelesaikan tugas selama masa jabatannya.

 Intinya, Pengurus CU (bersama para pegawai) dikatakan berhasil jika mampu mewujudkan CU yang sehat. Ada lima faktor agar CU sehat. Yakni (1). kekuatan keuangan, (2). efisiensi organisasi, (3).posisi bersaing, (4).kepuasan anggota, (5).kepuasan pegawai.  

Kekuatan keuangan dapat diukur berdasarkan indikator PEARLS. CU harus memenuhi nilai-nilai dalam PEARLS. Efisiensi operasional menyangkut seberapa efektif arus kerja atau proses pengiriman pelayanan; seberapa cepat anggota kita bisa dilayani. Yang dimaksud posisi bersaing adalah bagaimana caranya agar derajat penerimaan CU di pasar tinggi. Kita harus menciptakan brand. Berkaitan dengan kepuasan anggota, ukurannya adalah setidaknya 30% pasar (penduduk di wilayah kerja CU) adalah anggota CU. Ukuran kepuasan pegawai dapat dinilai dengan tingkat pegawai yang keluar atau berhenti rendah, tidak ada perselisihan perburuhan, rasa memiliki yang tinggi, level inovasi yang tinggi, kerjasama tim yang baik dan manajemen berbasis nilai.

 

Kredit-abuse

Pinjaman/ kredit adalah nyawa CU. Kredit harus dikelola dengan baik dan benar. Ada 3 tanggung jawab pengurus dalam pelayanan kredit, yakni  untuk melindungi aset-aset anggota, memastikan pelayanan yang berkualitas dan memfokuskan pinjaman pada kebutuhan anggota.

Ada lima tugas pokok Pengurus dalam bidang kredit di CU, yakni (1). memastikan kebijakan menejemen kredit yang sehat dan terbaru telah diterapkan; (2). mendefinisikan tanggungjawab staf/pejabat kredit yang bertanggungjawab terhadap administrasi kredit;(3). memastikan komunikasi yang jelas tentang tujuan dan prioritas pelayanan pinjaman; (4). menilai resiko yang bisa terjadi; (5). memantau kualitas pinjaman beredar

Pengurus/pengawas harus mewaspadai empat jenis penyalahgunaan atas tata kelola CU. Pertama, penyalahgunaan kekuasaan. Seperti nepotisme, kronisme yang akan menimbulkan konflik kepentingan dan konflik internal.

Kedua, penyalahgunaan sumber daya. Ini bisa dilihat dari sistem penggajian, transportasi, komunikasi, travel, training, hiburan.

Ketiga, penyalahgunaan produk dan pelayanan. Modusnya adalah deviden, bunga pinjaman, dan bunga simpanan tidak pada tingkat bunga pasar, pemberian komisi, pelepasan tuntutan atas fee, pembaharuan pinjaman, barang jaminan nilainya mengalami inflasi, charge-off pinjaman.

Keempat, penyalahgunaan kelembagaan. Motifnya ada 4, yakni (1). membayar deviden yang dialokasikan untuk provisi pinjaman lalai dan/atau membangun modal lembaga, (2). Charge off, dari pada melakukan penagihan dengan gigih pinjaman lalai, (3). belanja untuk aset-aset mati berlebihan (gedung, mobil,komputer, dll.), (4). memalsukan informasi keuangan.

Nah, sudahkah Anda menjadi Pengurus/Pengawas CU yang baik dan benar?

 


Edi V.Petebang [epetebang@yahoo.com]

Share this Post:

Artikel Terkait: