Jam Kerja PUSKOPCUINA Senin s.d. Jumat pukul 07.30 s.d. 15.30 WIB, Efektif Per 4 Maret 2024

Kegiatan

Murid SD Eksperimental Mangunan Kerten Merasa Senang Diajari Membuat JMS, Kasek: Ini Sangat Berguna Bagi Mereka…

Share:
Murid SD Eksperimental Mangunan Kerten Merasa Senang Diajari Membuat JMS, Kasek: Ini Sangat Berguna Bagi Mereka…

Tim Mentor Sebaya Credit Union Kridha Rahardja (CU KR) melakukan edukasi dan pelatihan membuat Jadam Microbial Solution (JMS) kepada murid SD Eksperimental Mangunan Kerten yang berada di Dukuh Gunung Wungkal, Desa Kerten, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten pada Rabu (18/6/2025) pagi.

Anak-anak merasa senang dan antusias mengikuti edukasi dan pelatihan membuat JMS ini. Karena kegiatan ini merupakan sesuatu yang baru bagi mereka.

Tim Mentor Sebaya Credit Union Kridha Rahardja Laurentius Sukamta menyampaikan, Jadam Microbial Solution (JMS) merupakan larutan mikroorganisme yang bermanfaat dalam pertanian organik, khususnya dalam sistem pertanian JADAM.

JADAM adalah sistem atau metode pertanian organik dari Korea yang dikembangkan oleh Youngsang Cho. JADAM merupakan singkatan bahasa Korea dari Jayonul Damun Saramdul yang artinya “orang yang menyerupai alam”.

“JMS digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah, menyeimbangkan pH (keasaman tanah), dan memperkuat mikroba baik yang sangat penting untuk pertumbuhan tanaman,” katanya.

Komite Keuangan TP Wedi ini menjelaskan, bahan untuk membuat JMS (ukuran 10 liter) ini berupa kentang (sumber pakan mikro organisme) 1 biji, garam kasar atau garam grosok (sumber mineral pengganti molase) 1 sendok makan, lapukan daun bambu (sumber mikroorganisme) 1 genggam, dan air lunak (yaitu air hujan, air AC, air RO) 10 liter.

Adapun cara membuat JMS yaitu kentang direbus dengan 1 liter air sekitar 20 menit sampai tekstur kentang melunak. Kemudian pisahkan kentang dan air rebusan. Kentang lalu dipotong kecil kecil. Selanjutnya, masukan air lunak ke dalam ember dan tambahkan garam ke dalam air, lalu diaduk hingga merata.

Masukan kentang dan 1 genggam lapukan daun bambu ke dalam kantong kain kaos atau kaus kaki. Lalu diremas-remas supaya ekstrak kentang dan lapukan daun bambu ke luar. Agar kantong kain itu tenggelam, maka perlu diberi pemberat batu. Setelah itu, tambahkan air rebusan kentang ke dalam ember, kemudian ditutup. Campuran dalam ember tertutup ini kemudian ditutupi isolator (daun pisang) supaya tidak terkena matahari langsung selama 24 jam.

 

 

<<SELENGKAPNYA>>

Berikut Video Kegiatan Murid SD Eksperimental Mangunan Kerten Merasa Senang Diajari Membuat JMS, Kasek: Ini Sangat Berguna Bagi Mereka…

 

Author Image

Komite Keuangan TP wedi

Artikel Terkait: