Jam Kerja PUSKOPCUINA Senin s.d. Jumat pukul 07.30 s.d. 15.30 WIB, Efektif Per 4 Maret 2024

Berita Internasional

Overview ICA-AP Cooperative-to-Cooperative Trade & Business Conference

Share:
Overview ICA-AP Cooperative-to-Cooperative Trade & Business Conference

ICA Asia and Pasific (AP) bekerjasama dengan Asean Co-operative Organization (ACO) dan Malaysian National Cooperative Movement (ANGKASA) menyelenggarakan sebuah pertemuan internasional di Kuala Lumpur, Malaysia pada tanggal 30 November - 1 Desember 2022. Dihadiri oleh Credit Union dari berbagai negara di Asia yaitu Indonesia, Filipina, Singapura, Malaysia, Nepal, India, Sri Langka, Korea dan Vanuatu dengan mengusung tema yaitu:

Demand vs. Opportunities in Cooperative Business: Bridging the Gap through Industry, Innovation, and Infrastructure (SDG 9)

Yang berfokus pada SDG 9 yaitu terkait industri, inovasi dan infrastruktur 

Maka dari tema itu dibuatlah 3 fokus dalam menjawab tantangan yaitu dari sisi agrikultur, komunitas dan konsumen, dan finansial. Masing-masing dibagi dalam sesi nya sendiri yang menghadirkan narasumber dari berbagai negara yang merupakan expert di bidangnya.

KEYNOTE ADDRESS: Demand vs. Opportunities in Cooperative Business: Bridging the Gap through Industry, Innovation, and Infrastructure (SDG 9)

Kegiatan dimulai dengan keynote address dari Mr. Firdaus Dahlan yang merupakan Director of Centre for IMT-GT Subregional Cooperation (CIMT), yang membahas mengenai kerjasama yang dilakukan antara Indonesia, Malaysia dan Thailand untuk saling mengembangan perekonomian dan menghubungkan satu-sama lain dalam perdagangan melalui gerakan yang bernama Indomesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) yang terbentuk pada tahun 1993.

Untuk informasi detail terkait IMT-GT bisa mengunjungi halaman website mereka https://imtgt.org/about-imt-gt/

Disesi ini dijelaskan berbagai upaya dan kerjasama yang telah dicapai oleh IMT-GT dengan menghubungkan ketiga neraga ini melalui berbagai sektor dari cargo, pelabuhan, airport, jembatan, lingkungan, pabrik, kereta, teknologi informasi dan berbagai jalan dengan nilai proyek mencapai US$ 57 miliar.

FORUM 1 - FOCUS: Agriculture

The importance of creating resilient infrastructure in boosting innovation among agriculture cooperatives to attain food security

Forum pertama yaitu befokus pada pembahasan tentang agrikultur dengan narasumber adalah DR. Jung-Yun Choi dari National Agriculture Cooperative Federation (NACF) Korea dan Mr. Suroto dari Induk Koperasi Usaha Rakyat (INKUR) Indonesia.

Di Forum ini membahas terkait dengan sektor agrikultur yang dimulai dari Korea dengan permasalahan perubahan iklim efek emisi rumah kaca (GHG Emissions) yang diakibatkan dari aktivitias di sektor agrikultur 

 Menyadari hal ini maka pemerintah Korea melakukan beberapa hal untuk pencegahan kerusakan yang lebih lanjut akibat dari efek emisi rumah kaca yaitu dengan menargetkan tahun 2050 akan mencapai carbon neutrality dan mempromosikan teknik agrikultur yang berkelanjutan demi menghadapi tantangan perubahan iklim dan krisis pangan

Beberapa project yang dilakukan untuk mencapai itu adalah dengan pemanfaatan teknologi (data, network dan AI) untuk menganalisis proses pertanian, menggunakan teknik agrikultur yang ramah lingkungan, efisiensi tanah dan manajemen air serta berbagai teknologi untuk pengolahan limbah dan pemanfaatan reneweable energy

Setelah dari Korea dilanjutkan dari Indonesia yang membahas mengenai kendala yang dihadapi oleh para petani akibat para mafia dan kartel yang membuat para petani berada pada posisi yang sangat dirugikan dan tidak mampu memiliki kehidupan yang sejahtera. Serta tantangan agrikultur di indonesia yang memiliki produktivitas yang rendah.

Dan bagaimana Spin-off dari Credit Union membangun agro bisnis dengan mengintegrasikan antara agrikultur dan peternakan, 

FORUM 2 - FOCUS: Community & Consumerism

Changing the usual way of doing businesses by enhancing the level of competition of cooperatives in the marketplace by providing consumers with alternative source of products and services

Forum kedua berfokus pada komunitas dan konsumen dan memilik narasumber yaitu  Ms. Christie Rowena dari Federation of People's Sustainable Development Cooperative (FPSDC) Filipina, Mr. Ilham Nasai' dari Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN) Indonesia, dan Mr. Leintz Vusilai dari Vanuatu Cooperative Business Network (VCBN) Vanuatu

Dimulai dari Filipina yang membahas bagaimana membangun struktur masyarakat yang lebih kompetitif dengan fokus adalah di sektor agrikultur dimana semakin berkurang minat orang muda untuk berkarya di sektor agrikultur dan menyebabkan hanya golongan tua saja yang menjadi petani yang merupakan kalangan yang kesulitan untuk berkompetisi dalam perubahan jaman berkat teknologi yang semakin cepat ini.

Kemudian tantangan besar dalam proses pemasaran hasil pertanian anggota yang dimana FPSDC membantu dengan membuatkan berbagai platform dan layanan untuk memfasilitasi para petani dalam pengembangan hasil usaha mereka seperti pelatihan, pemberian dukungan infrastruktur, pelatihan pengemasan produk untuk market online dan membuatkan marketplace online yang menjadi portal untuk para petani memasakan produk mereka langsung ke konsumen secara online.

Selain itu mereka juga demi menjawab tantangan semakin berkurangnya minat orang muda untuk terlibat di agrikultur maka mereka juga membangun komunitas yang dapat mendorong pertumbuhan sektor agrikultur agar menjadi sektor yang menarik lagi bagi orang muda

Narasumber selanjutnya adalah dari Indonesia yang membahas mengenai pembangunan jalur distirbusi untuk makanan pokok bagi perempuan-perempuan di indonesia dengan membangun aplikasi mobile bernama posko pangan yang cukup mudah untuk digunakan dengan persyaratan yang sangat sederhana dan memberikan peluang penghasilan yang cukup baik dengan menjual produk-produk kebutuhan sehari-hari

Dan narasumber selanjutnya adalah dari Vanuatu yang merupakan sebuah negara kepulauan kecil yang letaknya dekat dengan australia.

Disini dijelaskan bagaimana VCBN melakukan inovasi dan digitalisasi dengan menerapkan perubahan layanan finansial dengan software Xero yang terhubung lewat internet untuk memberikan layanan digital kepada anggota. Dan bagaimana VCBN membangun training center untuk meningkatkan potensi dari anggotanya

FORUM 3 - FOCUS : Finance

Creating a positive customer experience and focusing on enabling customers’ needs by leveraging new technologies

Pada forum ketiga dan terakhir ini berfokus pada sektor finansial yang berbicara soal bagaimana Credit Union bisa memberikan layanan finansial yang baik kepada anggota lewat digitalisasi. Narasumber forum 3 yaitu: Mr. Khairil Anuar Bin Mohammad dari CO-OPBANK PERTAMA (CBP) Malaysia, Ms. Evangeline Lopez dari National Confederation Of Cooperatives (NATCCO) Filipina dan Mr. Tony dari PUSKOPCUINA Indonesia yang juga mewakili Association of Asia Confederation Credit Union (ACCU)

Pada forum 3 ini sesi dimulai dengan tanya jawab dari moderator kepada para narasumber terkait kiat-kiat menawarkan digitalisasi bagi para anggota

Dimulai dari Malaysia dengan aplikasi mobile mereka yang dapat memberikan layanan credit union kepada anggota, kemudian dilanjutkan dengan dari Filipina dengan sistem payment mereka yaitu Kaya dan dari Indonesia dengan Sistem terintegrasi SIMO, Core Banking untuk layanan keuangan CU yaitu Core ESCETE, aplikasi mobile untuk anggota yaitu ESCETE Mobile dan layanan e-commerce untuk penjualan produk anggota yaitu sMartCU.

Author Image

Manajer Bidang Teknologi Informasi

Artikel Terkait: