SARJANA ENTOK
SARJANA ENTOK
Di akhir pekan, di saat cuaca cukup panas, habis makan siang, kami duduk di teras rumah… Ku padangi dua orang kami yang kebetulan berbarengan pulang di akhir pekan. Si Sulung Resi Pramudita, S.Si. yang ambil program Pasca Sarjana (S.2) di Fakultas Religi dan Budaya – di sebuah Universitas Swasta di Yogyakarta, dan si Ragil Nani Militia Chisty , S.Psi. yang baru saja lulus Sarjana Psikologi di Sebuah Universitas Negeri di Semarang
“Selamat ya ndhuk, Kamu Lulus menjadi sarjana Psikologi Industri” Dia tersenyum.
Lanjutku: “Yakin , kamu nggak pengin S.2 seperti Kakakmu?; Nanti menyesal?”
Jawabnya kalem: “mboten pak , Saya ingin cepat Kerja”
“Nggih Pak, adik ingin merantau ke Jakarta” sambung Resi
Lalu ke duanya duduk di depan kami. Istriku Rani, hanyalah ibu rumah tangga biasa. Sedang aku diangkat menjadi Pegawai swasta. Hidup kami memang pas pasan. Namun, kami beruntung dikarunai dua orang anak , kedhana-kedhini, Laki-laki dan Perempuan yang cerdas. Sejak SD, SMP dan SMA mereka memang bukan Bintang kelas. Keduanya cukup cerdas.. Itu Kebanggan kami. Maka Ketika keduanya ingin study ke jenjang Sarjana. kami berdua langsung mengiyakan.... walau belum jelas beaya akan di dapat dari mana .... Tapi , Rasa Syukur, semangat, dan kerja keras dalam naungan Tuhan itu kunci utama.... Nyatamya... kini ke duanya telah menjadi Sarjana. Aku tergagap... lamunanku buyar
Ndhuk , kalua kamu ingin merantau… Cari Kerja ke Jakarta…. Saya dan bapakmu Setuju dan merestui. Walau …. Dengan berat hati..” ungkap Rani isteriku , dengan terbata-bata. Tampak, matanya berkaca-kaca
“Wis ra sah prembik-prembik … Rasah Nangis… Bu , Sebagai Orangtua, mari kita dukung dalam doa keinginan Nani. Apalagi Dia sudah punya bekal. Sarjana Psikologi Industri. Semoga Gusti Allah memberi kemudahan….” Ujarku dengan suara berat. .
Sejujurnya, diri ini juga kaget, ada rasa Cemas… si ragil ingin Cari Kerja ke Jakarta. Padahal... Sejak kanak-kanak hingga sekarang dewasa, ia sama sekali tidak pernah ke Jakarta... Tentu saja, sebagai Ayah aku harus sembenyikan rasa cemasku. Aku tahu, anakku Nani kalua sudah punya kehendak… pasti dia sudah memikirkannya matang matang … dan setelah itu… keinginannya tidak mudah digoyahkan oleh siapapun.
Lalu Si sulung Resi coba menengahi.
“ Yo dik… lha mbok Cari kerja di sekitar sini saja. Di Jogja atau Solo, atau Semaang…. Jangan jauh-jauh ke Jakarta.”
Ku lihat anakku Nani Militia Christy tersenyum manis. Sorot matanya tajam dan tegas , ia geleng-geleng kepala…. tanda tidak setuju.
Ibunya diam membisu. Tertunduk , coba menyembunyikan air matanya ….
Si Sulung, Resi, tampak tidak puas, nasihatnya ternyata ditolak adiknya, mentah-mentah…. Sementara itu si ragil Nani, tiba-tiba menengadah,... Ambil nafas dalam-dal ... kemudian dilepaskannta pelan-pelan.
“Mas Resi , dik Nani …. Sini duduk agak merapat” pintaku tegas
Mereka duduk merapat di depan kami. ...Orangtuanya.
"bapak Ibu ini meyakini , bahwa kamu berdua pasti diberkati Tuhan. Maka silahkan merenda masa depan… Gapai cita cita kalian .... Yang penting , tetap ingat Tuhan, Jujur, brkomitment kuat serta berdedikasi baik...pasti diberkati-Nya.
Kedua anakku menatapku serius. Akupun Kembali menegaskan:
“Kamu tahu, bapak ibumu bukan orang kaya. Tetapi kami punya biat yang kuat, usaha yang gigih … dengan kerja keras untuk mencukupi kebutuhan kalian.” Mereka terdiam., tanda setuju.
Berbekal pengetahuan seadanya…. Kami berwira usaha. Ibumu membuka warung Es Juice di depan rumah. Bapakmu beternak Lele, Entok dan ayam. Dan kamu menjadi saksi kesuksesan kami…” kataku mengingatkan.
"Nggih Pak" jawab mereka hampir berbarengan
"Dan Tuhan mengabulkan doa doa orang tuamu ini... Kerja keras Tak kan mengkianati Hasil... Tanpa kami duga, ... Ternak Entok menjadi sukses luar biasa... Menghasilkan banyak keuntungan yang sebelumnya tak pernah terbayangkan. Sehingga, kami mampu membayar Uang Kuliah kalian… Kami mencukupi Kebutuhan hidup , pembelian buku dan ubarampe lainnya . Semua karena bisnis Entok.” Jelasku sambil memendam rasa Syukur dan bangga. Sekilas kulihat mata isteriku pun ikut berbinar-binar.
Aku berdiri sejenak. Melihat kendang Enthok di sebelah rumah kami … lalu ucapku serius :
“Le…mas Resi dan kamu ndhuk …dik Nani … Kalau mau jujur. Ini Kalau mau jujur lho ya….. Sebetulnya, kalian bisa menjadi sarjana …. Dengan Titel yang sama”
“Lho Kok ….”
“Maksud Bapak..?”
Ke duanya tiba tiba ikut berdiri seakan tak sabar, ingin segera mengetahui maksud ungkapanku itu.
“Bapak ki Lhoooo wis to … Ra Sah Gawe bingung anake .... Maksudnya Apa… " Sela isteri setengah berteriak, yang lalu ikut berdiri.
Tiga pasang mata … kini tajam memandangku . Aku pun ber ujar.
“Ya. Maksudku Begini… Kalau mau Jujur ... kalian sebetulnya memang punya TITEL YANG SAMA .... SE . Itu Bukan Sarjana Ekonomi, tetapi ..... SARJANA ENTOK".
"Oleh karena dari kami ber wirausaha Entok …. Kalian bisa menjadi sarjana. seperti sekarang ini”
Tanpa komando.... Semua lalu tertawa Terbahak-bahak... Itu gara gara istilah SARJANA ENTOK
Sarjana yang dibeayai dari Wira usaha Entok.... ini hasil pembelajaran berwira usaha di Credit Union ANGUDI LARAS Purworejo.... Terimakasih CUAL
salam:
LES
Ketua Pengurus CU Angudi Laras