DARI MONTIR BANTING SETIR JADI PEMBUAT ROTI

DARI MONTIR BANTING SETIR JADI PEMBUAT ROTI

Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Pada tahun 2020 ketika pandemi covid-19 melanda, Joko Hartanto yang bekerja sebagai montir memutuskan untuk membuka Industri Rumah Tangga Pangan usai bengkel tempatnya bekerja sepi pelanggan.
Pria yang kerap disapa Alim atau Jo' ini menjadi anggota KSP Credit Union Tilung Jaya pada tahun 2019. Motivasi awalnya karena ia ingin mengikuti seleksi penerimaan karyawan, yang salah satu syaratnya adalah sudah menjadi anggota KSP Credit Union Tilung Jaya. Namun pria yang memiliki 1 (satu) orang anak ini gagal di seleksi terakhir yaitu tes wawancara.
Isteri Alim, Marselina Desilia Amung, yang pada saat itu masih menjadi karyawan swasta di salah satu mini market di kota Putussibau lantas mengajaknya untuk menekuni usaha membuat roti, pada saat itu Alim belum terlalu antusias karena masih bekerja di sebuah bengkel.
Ketika pandemi covid-19 melanda bengkel tempatnya bekerja menjadi sepi pelanggan barulah Alim dan isterinya menekuni usaha yang dijalaninya sampai sekarang.
“Awalnya kami hanya membuat adonan sebanyak 1 kilogram per hari. Sekarang bisa sampai 30 kilogram bahkan lebih untuk 5 jenis roti yang kami buat.
Menjelang hari raya keagamaan bahkan bisa lebih banyak karena kami juga membuat kue kering,” ujar Isteri Alim yang sudah menjadi anggota KSP Credit Union Tilung Jaya sejak tahun 2007.
“Semua modal, baik usaha maupun merenovasi rumah agar lebih luas untuk menekuni usaha kami dapatkan dari CU Tilung Jaya,” sambung Alim.
Industri Rumah Tangga Pangan yang ditekuni Alim dan isteri diberi nama VANIA, nama yang diambil dari nama anak mereka, dibantu oleh ibu mertua Alim untuk membuat adonan, usaha ini sudah memiliki Sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PP-IRT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu, Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Sertifikat Halal.
Untuk memasarkan produk bermitra dengan mini market yang ada di Kota Putussibau.
untuk lebih mempromosikan produk mereka, Isterinya juga menggunakan sosial media Facebook sebagai sarana marketing, dengan metode pemasaran seperti ini keduanya mendapatkan penghasilan rata-rata 30 juta per bulan.
Adapun saat ditanya kendala yang dihadapi Alim dan isteri kompak menjawab sampai pada saat ini belum pernah mengalami kendala yang berarti. Pernah sesekali roti yang dititipkan di mini market tidak habis terjual namun dalam jumlah yang tidak banyak. Menurut Alim hal ini disebabkan karena ada banyak pelaku usaha sejenis yang juga menitipkan roti di mini market baik itu pelaku usaha yang berasal dari Putussibau maupun merk dagang yang dari luar. Tetapi selain itu usaha mereka dapat dikatakan berjalan dengan baik.
Alim juga mengatakan bahwa ia tidak kecewa karena gagal mengikuti seleksi karyawan di KSP Credit Union Tilung Jaya.
Menurutnya itu adalah campur tangan Tuhan dalam hidupnya yang menuntun pria berusia 33 tahun ini untuk berwiraswasta dan memiliki usaha seperti saat ini.
(Putussibau, 02 Mei 2025. Tim Pemberdayaan CUTJ)

Staf BDS Kantor Pusat KSP CU Tilung Jaya