BERITA CU SKS

Rabu 20 Maret 2024 Credit Union Sumber Kasih Sejahtera menjadi narasumber dalam kegiatan webinar diklat pemberdayaan puskopcuina dibawakan oleh Wakil Pengurus 1 bidang Diklat dan Pemberdayaan yaitu Bapak Marcellinus Adi Lestanto yang di hadiri oleh sebanyak 31 Credit Union dengan jumlah peserta kurang lebih yang daftar di simo 283 orang. 

Credit Union Sumber Kasih Sejahtera berada di kota balikpapan kalimantan timur yang wilayah nya berada dekat dengan IKN (Ibu Kota Nusantara).

Dalam webinar kali ini kami dari Credit Union Sumber Kasih Sejahtera memsharing pemberdayaan KUBn Bank Sampah, meskipun Credit Union Sumber Kasih Sejahtera memiliki KUBn Urban Farming dan Kuliner.  Dari Seluruh Webinar Pemberdayaan yang pernah CU SKS ikuti banyak Credit Union banyak yang sharing tentang usaha anggota, jadi alasan CU SKS sharing webinar KUBn Bank sampah ini karena CU SKS ingin tampil berbeda dari Credit Union lainnya yang berada di seluruh Indonesia. Selain itu alasan CU SKS sharing pemberdayaan bank sampah karena,

Berikut adalah beberapa alasan mengapa sharing tentang bank sampah penting:

Peningkatan Kesadaran: Sharing tentang bank sampah membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan peran yang dimainkan oleh bank sampah dalam proses ini. Hal ini dapat membantu masyarakat lebih memahami dampak negatif dari polusi plastik dan cara mereka dapat berkontribusi dalam mengurangi sampah.

Edukasi Lingkungan: Melalui sharing tentang bank sampah, peserta dapat belajar tentang prinsip-prinsip daur ulang, pengurangan sampah, dan pentingnya menjaga lingkungan bersih dan sehat. Ini membantu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya perlindungan lingkungan dan konsekuensi dari perilaku konsumtif yang berlebihan.

Promosi Praktik Berkelanjutan: Bank sampah adalah salah satu langkah praktis dalam menerapkan prinsip-prinsip berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari. Sharing tentang bank sampah mempromosikan praktik berkelanjutan seperti pengurangan sampah, daur ulang, dan pengelolaan limbah yang bertanggung jawab.

Pemberdayaan Masyarakat: Bank sampah dapat menjadi sarana pemberdayaan masyarakat karena melibatkan warga lokal dalam pengumpulan, pemilahan, dan daur ulang sampah. Melalui sharing, masyarakat dapat belajar bagaimana mereka dapat terlibat aktif dalam bank sampah di komunitas mereka dan memainkan peran penting dalam mengelola sampah.

Pengurangan Dampak Lingkungan: Dengan meningkatnya partisipasi dalam bank sampah, kita dapat mengurangi jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir dan mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan. Sharing tentang bank sampah membantu mengilustrasikan kontribusi positif yang dapat dilakukan oleh setiap individu dalam upaya pelestarian lingkungan.

Pemberian Contoh: Sharing tentang bank sampah memberikan contoh konkret tentang bagaimana sebuah inisiatif lokal dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan bagi lingkungan dan masyarakat. Hal ini dapat memotivasi orang lain untuk mengadopsi praktik yang serupa di komunitas mereka sendiri.

Inovasi dan Kolaborasi: Melalui sharing, kita dapat membagikan ide-ide inovatif dan praktik terbaik yang terkait dengan bank sampah, serta menginspirasi kolaborasi antarindividu, organisasi, dan pemerintah untuk meningkatkan efektivitas dan dampak dari bank sampah tersebut.

Dengan mempertimbangkan alasan-alasan ini, sharing tentang bank sampah dapat menjadi langkah yang efektif dalam menggerakkan perubahan positif dalam pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan.

Dalam webinar pemberdayaan bank sampah CU SKS memperkenalkan juga aplikasi Bank Sampah Kota Hijau Balikpapan dan cara memilah sampah yang baik dan benar agar mendapat nilai ekonomis yang tinggi, CU SKS menjelaskan juga jika CU SKS di undang untuk sosialisasi BAnk Sampah di sekolah-sekolah seperti SMP dan SMA KAtolik Balikpapan. 

Aplikasi Bank Sampah Kota Hijau Balikpapan memiliki beberapa fungsi yang penting dalam mendukung keberhasilan program bank sampah dan pengelolaan sampah secara keseluruhan. Beberapa fungsi utamanya termasuk:

Registrasi Anggota: Aplikasi ini memungkinkan warga untuk mendaftar sebagai anggota bank sampah dengan mudah. Mereka dapat mengisi informasi pribadi dan mengunggah dokumen yang diperlukan secara online.

Monitoring dan Pelaporan: Anggota bank sampah dapat menggunakan aplikasi ini untuk memantau poin yang mereka kumpulkan dari aktivitas pengumpulan dan pengelolaan sampah. Mereka juga dapat melaporkan jumlah dan jenis sampah yang mereka kumpulkan.

Penukaran Poin: Aplikasi ini memungkinkan anggota untuk menukarkan poin yang mereka dapatkan dari kegiatan pengumpulan sampah dengan berbagai hadiah atau insentif lainnya, seperti diskon di toko-toko mitra atau voucher belanja.

Edukasi dan Informasi: Aplikasi ini menyediakan informasi tentang cara pengelolaan sampah yang benar, praktik daur ulang, dan tips untuk mengurangi sampah. Ini membantu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang masalah lingkungan dan pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.

Komunikasi dan Kolaborasi: Aplikasi ini memungkinkan komunikasi antara anggota bank sampah, pengelola bank sampah, dan pihak berwenang terkait. Hal ini memfasilitasi koordinasi dalam pelaksanaan program, pertukaran informasi, dan kolaborasi untuk memperbaiki efektivitas program.

Pengukuran Dampak: Aplikasi ini dapat digunakan untuk mengukur dampak dari kegiatan bank sampah, seperti jumlah sampah yang terkumpul, jumlah limbah yang didaur ulang, dan pengurangan sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir. Ini membantu dalam memantau kemajuan program dan mengidentifikasi area-area untuk perbaikan.

Pengingat dan Notifikasi: Aplikasi ini dapat mengirimkan pengingat dan notifikasi kepada anggota tentang acara pengumpulan sampah, pengambilan hadiah, atau kegiatan lain yang terkait dengan bank sampah. Ini membantu memastikan partisipasi yang konsisten dari anggota.

Dengan fungsi-fungsi ini, aplikasi Bank Sampah Kota Hijau Balikpapan dapat menjadi alat yang efektif dalam mendukung keberhasilan program bank sampah dan meningkatkan kesadaran serta partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

dalam webinar pemberdayaan ini banyak peserta dari berbagai credit union bertanya mengenai pengelolah, dari sampah sudah bisa jadi produk apa saja, bagaimana mengumpulkan minat anggota, cara mengumpulkan anggota,bagaimana alur awal dalam pengumpulan sampah, bagaimana cara nya induk bank sampah membayar uang sampah ke kita sedangkan di kota lain setor sampah malah mereka yang bayar dan banyak lagi pertanyaan lain nya.