Berita Internasional

Paus Fransiskus menganugerahkan Berkat Kepausan kepada Younsik Kim, Ketua sekaligus Presiden NACUFOK, pada Peringatan Ulang Tahun Credit Unions Korea yang ke-60 tahun ini.

Paus memberikan berkat sebagai pengakuan pada Federasi Credit Union Korea yang aktif menerapkan tujuh kebijakan utama keuangan inklusif dan terbukti telah mewujudkan semangat belarasa pada mereka yang kurang beruntung secara sosial. 

Paus (Vatikan) terkesan oleh semangat pelayanan NACUFOK selama 6 dekade dalam menjunjung semangat credit union, dengan perhatian pada nilai-nilai pribadi manusia dan kelompokkelompok rentan, serta penerapan tujuh kebijakan keuangan inklusif utama yang selama dua tahun terakhir terus membantu para pekerja yang kurang mampu sambil terus membantu memecahkan kebuntuan dalam masalah keuangan. Atas anugerah yang diterima ini, Kim menyatakan, bahwa “Menerima Berkat Kepausan ini bukanlah satu kehormatan bagi saya sendiri, melainkan sungguh sebuah pengakuan dan penghormatan yang besar atas jerih payah dan kepedulian para perintis Credit Union Korea beserta 6 juta anggotanya serta dedikasi 15.000 pegawainya,”ujar Kim. Berikut ini tujuh kebijakan utama keuangan inklusif CU di Korea. 

Pertama, pinjaman bagi Stabilitas Rumah Tangga dengan Banyak Anak. Kebijakan ini diluncurkan sebagai insentif untuk membalik angka kelahiran yang rendah dan menjadi masalah sosial yang serius serta untuk mendukung fasilitas perumahan bagi para pekerja yang kurang mampu. Ini adalah satu produk pinjaman pertama dari lembaga keuangan yang mendukung angka kelahiran melalui stabilitas perumahan dan disiapkan bagi mereka yang berpendapatan tidak lebih dari USD 70.000 per tahun, termasuk bagi keluarga dengan banyak anak. Kebijakan Ini bukanlah keuntungan bagi NACUFOK karena suku bunga tak tetap (floating interest rate) lebih rendah (1,5% terhitung sejak Februari 2020) daripada yang ditawarkan untuk produk hipotek pada umumnya dari lembaga-lembaga keuangan lain di Korea Selatan.

Kedua, Deposito bagi Orangtua Terpisah (Piggyback Filial Duty Deposit). Deposito ini adalah produk khusus untuk membantu para anggota di masa-masa akhir keanggotaan untuk memenuhi kewajiban pada orangtua mereka, dan ini eksklusif untuk anggota Credit Union. Dengan dirancang khusus lebih sebagai kontribusi sosial daripada satu tujuan untuk mencari keuntungan, program ini terbuka hanya untuk para penerima dana pensiun di Korea atau anak-anak mereka. Para anggota yang memiliki orangtua telah lanjut usia, secara berkala tiap bulan menerima telepon dan kunjungan dua kali untuk dipastikan kondisinya, terutama pada hal-hal terkait pelayanan kesehatan yang diberikan (oleh dokter, rumah sakit, dll.) serta diyakinkan pertanggungan atas seluruh premi asuransi baik untuk kondisi cedera atau meninggal.

Ketiga, Pusat Bantuan bagi Credit Union dan Para Pengusaha Kecil. Pusat bantuan yang tersedia di 10 kantor regional Federasi Credit Union Nasional di Korea ini, menyediakan bantuan sistematis dan praktis bagi para perintis usaha atau wiraswasta kecil yang mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan masalah-masalah, seperti perubahan struktur distribusi dan konsumsi produk, kemerosotan daya beli dan persaingan ketat, serta kenaikan harga sewa tempat. Setiap kantor regional NACUFOK memilih 10 perintis usaha atau wiraswasta kecil untuk diberikan dukungan yang dibutuhkan bagi pertumbuhan atau peningkatan aktifitas usaha melalui konsultasi manajemen, dukungan keuangan, dll.

Keempat, Bebas dari "Pinjaman" Bersuku Bunga Tinggi. Ini adalah kebijakan pinjaman kredit dengan tingkat suku bunga menengah bagi para pekerja berpenghasilan rendah, wiraswasta dan buruh harian yang terbebani oleh adanya suku bunga yang tinggi. Kondisi keuangan keluarga yang semakin memburuk, di saat kelompok-kelompok rentan tidak dapat mengakses lembaga-lembaga keuangan di sektor formal karena kredit yang buruk dan pendapatan yang rendah, memaksa mereka menanggung beban suku bunga yang tinggi lewat perusahaan-perusahaan pemberi pinjaman lainnya. Dalam situasi seperti inilah, NACUFOK memperkenalkan Kebebasan dari suku bunga pinjaman yang tinggi bagi orang-orang yang dalam kesulitan finansial, untuk memberikan keringanan dengan suku bunga menengah untuk menggantikan suku bunga tinggi. *15 Agustus (8.15), 1945 - Korea dibebaskan dari Kekaisaran Jepang, memberikan inspirasi untuk menetapkan suku bunga maksimum menjadi 8,15%.

Kelima, Proyek Penyedia informasi Lokasi Gratis. Melalui proyek ini, sistem informasi berbasis GPS, disediakan secara cuma-cuma, bagi mereka yang cukup rentan terluka atau menjadi korban penculikan, seperti anak-anak dan para penderita demensia (penurunan daya ingat), agar terhindar dari berbagai tindakan kriminal. Sistem ini dapat memberikan informasi lokasi dan situasi terkini dari para penggunanya kepada para pengasuh dalam berbagai situasi darurat dan memungkinkan para penjaga untuk merespon dengan cepat.

Keenam, Proyek Usaha Regional yang Strategis. NACUFOK melaksanakan proyekproyek khusus untuk menghidupkan kegiatan-kegiatan ekonomi lokal dengan berbagi dan menyebarkan nilai-nilai sosial berdasarkan budaya tradisional setempat. Melalui program ini, Federasi Credit Union Nasional berupaya membantu kegiatan usaha tradisional agar sejahtera dan sekaligus bermanfaat bagi masyarakat setempat. Kerajinan rertas tradisional dari Jeonju telah dipilih sebagai bidang bisnis pertama (pilot project) untuk program ini. NACUFOK membantu pengembangan jalur penjualan, promosi dan distribusi produk kertas tradisional Korea serta berkontribusi pada berbagai proyek sosial.

Ketujuh, Proyek Bantuan Khusus bagi Wilayah Terdampak Krisis Industri dan Pengangguran. NACUFOK memberikan bantuan kepada penduduk di wilayah Gunsan dan Geoje yang mengalami kesulitan ekonomi, termasuk para pengangguran yang terdampak penutupan usaha akibat resesi di industri galangan kapal. Melalui Credit Union terkait, NACUFOK memberikan bantuan pinjaman tanpa bunga dan tanpa agunan hingga USD 10.000 per orang pada wiraswasta atau pemilik usaha kecil dan para pekerja rumah tangga yang kehilangan pekerjaan, serta memberikan beasiswa senilai total USD 300.000 kepada para pelajar dari keluarga yang terkena dampak krisis, dari tingkat sekolah lanjutan hingga perguruan tinggi.***

Diterjemahkan oleh P.Fredy Rante Taruk, Penasihat Puskopdit BKCU Kalimantan