Pengumuman:
Jam Kerja PUSKOPCUINA Senin s.d. Jumat pukul 07.30 s.d. 15.30 WIB, Efektif Per 4 Maret 2024

Berita Teknologi

Seminar Sustainabilitas Digitalisasi Credit Union

Seminar Sustainabilitas Digitalisasi Credit Union

Pada tanggal 27 Januari 2023 dilangsungkan seminar dengan judul Sustainabilitas Digitalisasi Credit Union yang bertujuan untuk memperkenalkan dan membahas arah pengembangan teknologi Credit Union (CU) di gerakan PUSKOPCUINA. Kegiatan ini diadakan secara offline dan di organisir oleh CU Sauan Sibarrung yang terletak di Sulawesi Selatan, Tana Toraja dan mengundang semua CU dalam gerakan PUSKOPCUINA untuk hadir disana untuk berdiskusi dan bertemu bersama.

Seminar ini terbagi menjadi beberapa sesi yaitu:

  1. Cloud Computing sebagai katalisator Transformasi UMKM oleh Head of Territory AWS, Bapak Anthony Amni yang membawakan materi berjudul Membangun Indonesia Digital Melalui Teknologi & Sumber Daya Manusia
  2. Perspektif Pasar: Tantangan dan Arah Credit Union di 2023 oleh PT. ARO, Bapak Sutjahyo Budiman
  3. Usulan Program Kerja Credit Union di 2023 oleh PT. ARO, Ibu Kathrin Wahyuni
  4. Green Cooperative (Credit Union) oleh penasihat dan ketua Tim Pengembangan TI PUSKOPCUINA,  RD. Fredy Rante Taruk, Pr

Sesi 1: Membangun Indonesia Digital Melalui Teknologi & Sumber Daya

AWS (Amazon Web Service) Perusahaan penyedia layanan komputasi Awan yang banyak digunakan oleh berbagai layanan internet di dunia salah satunya juga digunakan oleh PT. ARO untuk mentenagai sistem IT di Credit Union. Mereka menjelaskan misinya untuk demokratisasi teknologi. Saat ini AWS memiliki 3 data center yang terletak di Indonesia dan AWS melakukan pendekatan ke customer melalui 2 fokus yaitu:

  1. Memahami kebutuhan customer
  2. Membangun teknologi yang dibutuhkan. Sehingga setiap tahun terdapat penambahan customer yang juga diikuti dengan penurunan harga layanan yang lebih hemat

Beberapa program AWS untuk Indonesia adalah dengan  melakukan investasi sebanyak USD 5 miliar untuk 10 tahun kedepan, dimana diperkirakan dampak ekonomi ke Indonesia sebesar USD 10 miliar. Kemudian sejak tahun 2018 hingga sekarang AWS telah melatih lebih dari 200.000 profesional di Indonesia dan mereka juga berkomitmen untuk aktif dalam peralihan ke green energy dalam kegiatan operasionalnya

Selain itu AWS juga melakukan pemberian laptop untuk anak-anak belajar pemrograman dan memberikan dukungan teknologi ke UMKM di Indonesia.

Sesi 2: Perspektif Pasar: Tantangan & Arah Credit Union di 2023

Melihat dari pengalaman CU termasuk pengalaman melakukan digitalisasi di industri finansial lainnya ARO & FDS grup bermaksud memberikan arahan yang sifatnya usulan dan meminta input dari PUSKOPCUINA untuk selanjutkan didiskusikan bersama. 

Dari perspektif pasar untuk regulator dan kompetisi maka Kompetisi tidak lagi hanya berdasarkan banyaknya transaksi/ banyaknya user. Saat ini sudah ada alat ukur kompetisi yaitu Kematangan Digitalisasi. Tolak ukur ini terdiri dari beberapa presfektif diantaranya: Pelanggan, Data, Teknologi, Manajemen Resiko, Kolaborasi, Tatanan Institusi.Kemudian Kolaborasi dengan pelaku digital lainnya: Presfektif ini perlu diperhatikan karena menjadi salah satu hal yang menjadi perhatian pelaku industri.

Beberapa tantangan yang dihadapi adalah yang pertama yaitu konsep CU yaitu bagaimana agar dapat memberdayakan anggotanya. Oleh karena itu roadmap CU & PUSKOPCUINA tidak sama dengan roadmap perbankan. 

Kemudian dengan semakin banyak digitalisasi semakin banyak pula serangan yang muncul. Hal ini harus menjadi perhatian penting karena jika terjadi 1-2 kejadian yang cukup major akan mempengaruhi kepercayaan customer (harus melakukan tindakan preventif).

Serta tantangan selanjutnya yang dihadapi adalah Transformasi digital CU saat ini belum seragam dan belum masif. Oleh karena itu Perlu ada panduan khusus, dengan mempertimbangkan standarisasi transformasi digital yang sesuai.

Dan yang terakhir adalah berdasarkan data Anggota CU saat ini > 500.000 sedangkan anggota aktif mobile user hanya berkisar 50.000, masih banyak potensi untuk bisa lebih dikembangkan lagi.

Maka oleh karena berbagai tantangan tersebut maka perlu dibuat sebuah panduan yang bertujuan untuk mendorong proses digitalisasi gerakan CU lebih terukur dan terarah. 

Tujuan akhir yaitu agar CU dapat mengambil arti lebih besar dalam pertumbuhan ekosistem finansial digital di indonesia

Terdapat 5 fase digitalisasi CU yaitu:

  1. CU masih mengandalkan tempat pelayanan fisik.
  2. CU dengan fitur mobile apps komplit.
  3. CU dengan fitur setara digital bank.
  4. CU mengumpulkan ekosistem dan berkolaborasi dengan pihak ketiga.
  5. CU sudah memfasilitasi anggotanya untuk nantinya dapat
  6. melakukan transaksi internasional.

Dan dari pemahaman inilah maka perlu ada tata kelola & standar keamanan digitalisasi yaitu: Tata kelola digitalisasi PUSKOPCUINA agar program kerja menjadi lebih efektif dan efisien serta mulai dibentuknya 6 tim tata kelola yaitu:

  • Tim Implementasi
  • Customer Service
  • Marketing dan Sosialisasi
  • Complience & Security
  • Switching & Rekonsiliasi
  • Standarisasi & Tata Kelola

Sesi 3: Usulan program kerja Credit Union di 2023

Berdasarkan data terdapat trend kenaikan dari segi user, transaksi, dan pertambahan CU (diatas rata-rata industri : >50%) tapi dibandingkan dengan jumlah anggota PUSKOPCUINA, jumlah pengguna mobile masih sedikit (dibawah 25%).

Oleh karena itu beberapa hal yang dapat diperbaharui agar tidak tertinggal, diataranya yaitu penambahan fitur, tata kelola pengamanan, penguatan tata kelola penyimpanan dokumen.

Berikut adalah usulan fitur-fitur yang perlu ditambahkan ke Mobile ESCETE:

  1. Akun Kantong
  2. Deposit Bersama
  3. Akun Arisan
  4. Buy Now Pay Later
  5. Whatsapp Customer Service 
  6. Chat dalam Aplikasi

Selain itu juga perlu diperhatikan terkait tata kelola kemanan melalui Fraud Detection dimana sistem ini mulai menerapkan perlakuan terhadap perilaku login, jumlah transaksi, limitasi tarik tunai (pengecekan internal). Harus memonitor login, pengecekan saldo dan penarikan karena ini merupakan sumber indikasi dari hacker.

dan yang terakhir adalah tata kelola penyimpanan dokumen yang dimana pengelolaan dokumen terpusat.

Selanjutnya fitur baru yang akan ditawarkan adalah Agent Pemberdayaan sMartCU. Tujuannya adalah Anggota CU dapat menjadi agen pemberdayaan sMartCU, supaya proses pengiriman barang dapat dilakukan dengan biaya terjangkau dan makin banyak yang menikmati barang-barang sMartCU.

Beberapa keuntungan yang didapat adalah:

  • Penjualan meningkat dengan nominal yang lebih murah serta dapat sharing fee.
  • Sirkulasi perputaran barang.
  • Membuka lapangan kerja baru.

Alur dari pemanfaatan sistem Agent Pemberdayaan sMartCU adalah sebagai berikut: Pembeli bertransaksi di sMartCU dan memilih jenis pengiriman agen sMartCU kemudian Agent sMartCU menjemput dan mengantar barang ke tempat tujuan.

Dan untuk syarat menjadi Agent sMartCU adalah 

  • Sudah menjadi anggota CU
  • Terdapat vendor di wilayah domisili
  • Memiliki aplikasi mobile ESCETE & Whatsapp
  • Memiliki kendaraan untuk pengantaran barang
  • Lolos Tahap Verifikasi di CU

Jadi kesimpulannya adalah PT. ARO mengusulkan 4 program kerja untuk PUSKOPCUINA di 2023 yaitu: Agen pemberdayaan sMartCU, Penambahan fitur & penyempurnaan tampilan, Penguatan kemanan dan penguatan tata kelola dokumen.

Sesi 4: Green Cooperative (Credit Union)

Green Cooperative merupakan kesadaran bersama yang harus dibangun oleh CU. Salah satu strategi yang didorong pemerintah : Strategy #3 Green Economy.

Beberapa Inisiasi awal usaha CU Sauan Sibarrung untuk merawat bumi yang telah didiskusikan :

  • Menggunakan lahan dan bangunan yang efisien
  • Menghindari penggunaan alat sekali pakai
  • Mengurangi dan menghemat energi listrik
  • Kerja bakti rutin
  • Mengusahakan 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
  • Penanaman kopi

Program-Program CU Sauan Sibarrung

  • Biogas
  • Penanaman Kopi
  • Bibit

Fokus Pemberdayaan yang ramah lingkungan 2023-2027

  • Pendidikan dan pelatihan ekologis dalam rangka adaptasi perubahan iklim.
  • Pemberdayaan petani dengan pengembangan pertanian organik.
  • Pemberdayaan peternak dengan memperhatikan pengolahan limbah.
  • Penanaman pohon produktif untuk mendukung penghijauan dan manfaat ekonomi.
  • Pengolahan dan pemanfaatan limbah plastik.
  • Pengembangan teknologi ramah lingkungan (biogas, panel surya).
Share this Post:
Ditulis oleh Tony
Manajer Bidang Teknologi Informasi

Artikel Terkait: