Berita Internasional

Pada pagi hari, pukul 8.00 WIT, suhu di Timor Leste mencapai 38-40 derajat celsius. Meskipun panas, 89 peserta yang terdiri dari 49 laki-laki dan 37 perempuan terlihat telah memadati ruangan aula diklat FCCHM. Mereka adalah pengurus dan manajemen dari 20 CU yang bergabung dalam Federation of Credit Cooperative Hanai Malu (FCCHM) Timor Leste yang  hadir untuk mengikuti sebuah Kursus yang merupakan bagian dari inisiatif Pengembangan Koperasi Kredit di Timor Leste, yang didukung oleh Australian Mutuals Foundation (AMF), Association of Asian Confederation of Credit Unions (ACCU) dan PUSKOPCUINAberkolaborasi untuk menyelenggarakan lokakarya transformatif. 

Lokakarya yang bertemakan “Management Tools Organizational Development and Governance of Savings and Credit Cooperative in Timor Leste” ini berlangsung dari 22 hingga 25 November di aula kantor FCCHM. Ketua FCCHM bapak Flavio M.G da Silva dan GM FCCHM Bpk. Elizario Ferreira menyambut baik kedatangan peserta dan mengajak mereka untuk fokus mengikuti kegiatan diklat dengan baik dan bisa mengambil pembelajaran untuk perbaikan dan perkembangan CU di Timor Leste.

FCCHM memiliki 20 Credit Union dengan jumlah anggota 8.963 orang, dan aset US$ 5,187,368 ini didampingi oleh ACCU bekerjasama dengan PUSKOPCUINA dan CU Kasih Sejahtera, Atambua. Dengan pendekatan praktis dan interaktif, para trainer yang terdiri dari Serapina Serapin, Damianus Lema Bau dan Regina Halek, berusaha memastikan bahwa setiap peserta dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam konteks lokal mereka.

Peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi selama pelatihan. Hal ini terlihat dari kesungguhan dalam belajar walaupun dengan cuaca yang sangat panas. Materi-materi yang menjadi topik lokakarya terkait pengembangan organisasi dan tata kelola koperasi yaitu:

1. Profesionalisasi di Credit Union
2. Kebijakan-kebijakan Organisasi
3. Misi dan Visi Credit Union
4. Struktur Organisasi, Fungsi dan Tanggungjawab Pengurus 
5. Produk dan Simpanan di Credit Union
6. Kode Etik Pengurus dan Pengawas 
7. Standar PEARLS
8. Laporan Operasional Bulanan
9. Kebijakan Manajemen Kredit dan Kebijakan Kredit Lalai
10. Menyiapkan Rencana Bisnis 
11. Sebagai penghargaan atas partisipasi, setiap peserta menerima sertifikat kehadiran di akhir pelatihan. Pada sambutan penutup, koordinator tariner ibu Serapina mengatakan bahwa kursus ini tidak hanya sekadar pelatihan, tetapi juga merupakan langkah penting dalam memperkuat jaringan koperasi di Timor Leste. Pembelajaran harus diterapkan dengan mulai mengerjakan dan melakukan rencana tidak lanjut yang diberikan. Pendampingan akan berlanjut terus sampai dengan bulan Desember 2025 dengan menilai pertumbuhan dan perkembangan credit union. Dengan dukungan berbagai pihak, diharapkan credit union di Timor Leste dapat berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat.