Pengumuman:
Jam Kerja PUSKOPCUINA Senin s.d. Jumat pukul 07.30 s.d. 15.30 WIB, Efektif Per 4 Maret 2024

Berita Internasional

CEO Meeting

CEO Meeting

Association of Asian Confederation of Credit Unions (ACCU) tanggal 11 Januari 2022 yang lalu menyelenggarakan CEO Meeting yang dihadiri oleh federasi CU di tiap negara. Dalam kesempatan ini, dari PUSKOPCUINA dihadiri oleh Erowin dan Tony. 

Kegiatan ini difasilitasi oleh Leni San Roque, CEO ACCU dan Ranjith Hettiarachchi, Chief of Technical Team ACCU. Peserta yang berkesempatan hadir dalam CEO Meeting kali ini dari 9 negara, yakni Indonesia: PUSKOPCUINA dan Inkopdit, dari Jepang: Shinkumi Banks Association of Japan (SBAJ), Bangladesh: Cooperative Credit Union League of Bangladesh Ltd. (CCULB), Nepal : Nepal Federation of Savings and Credit Cooperative Unions Ltd. (NEFSCUN) dan National Cooperative Bank Limited (NCBL), Filipina:  National Confederation Cooperatives (NATCCO) dan Philippine Federation of Credit Cooperatives (PFCCO), India: Maharashtra State Federation Cooperative Credit Society Ltd (MAFCOCS), Malaysia: Association of Co-operative Credit Union Malaysia (ACCUM), Srilangka: Sri Lanka Federation of Thrift and Credit Co-operative Ltd (SANASA) dan Vietnam: The Cooperative Bank of Vietnam (Co-opBank). Ada beberapa federasi nasional CU dari beberapa negara yang tidak hadir dalam CEO Meeting kali ini, seperti dari Korea Selatan, China, dan Mongolia. Anggota regular ACCU sebanyak 16, PUSKOPCUINA sebagai anggota asosiasi, dan 13 sebagai anggota afiliasi. Keanggotaan ACCU tersebar di 16 negara di benua Asia.

CEO meeting membahas beberapa agenda, diantaranya update dampak dan respon terhadap Covid-19 CU di Asia, feedback atas solusi bisnis dan rencana bisnis ACCU tahun 2021/2022, dan proyek ACCU dan isu pengembangan dalam gerakan CU di Asia. Untuk mendukung pengembangan ini, ACCU telah membuat program seperti Asian Credit Union Network of  Emerging Leaders (ACUNEL), CU Business Solutions No. 31 – Training Manual on Leadership BootCamp Course dan CU Business Solutions No.32 – Assessment Tool for Green Credit Union.

Dalam pemaparannya, CEO ACCU menyampaikan bahwa ACCU siap untuk menyediakan panduan teknis untuk regulator dan akan menyelesaikannya di pertemuan CEO pada bulan Maret 2022. Regulasi ini terkait bagaimana CU menyikapi dampak pandemi Covid-19 terhadap anggotanya dan cara bangkit dengan sukses setelah Covid-19, baik bagi anggota, CU maupun federasi nasional.

Saat ini, banyak pertanyaan bagaimana layanan pinjaman CU ke depannya, selama kondisi ekonomi belum stabil, seperti pertama, bantuan sementara, seperti relaksasi pinjaman, bantuan finansial/sembako, ketiga, kebangkrutan, keempat bisnis anggota yang bangkrut, kelima, dampak pergerakan ekonomi yang menuju ke depresi ekonomi, bagaimana dengan potensi permasalahan yang akan muncul, dan masih banyak pertanyaan lainnya. 

Mr. Ranjith Hettiarachchi,  Chief of Technical Team ACCU menyampaikan CU Sauan Sibarrung sebagai salah satu CU terbaik di Asia telah mampu memberikan pelayanan yang baik kepada anggota dengan struktur keuangan yang baik walaupun dimasa pandemi Covid-19. CU Sauan Sibarrung melakukan pemberdayaan kepada anggotanya melalui pendampingan komunitas anggota dan menyediakan layanan keuangan secara digital. Ditambahkan oleh Mr. Ranjith, CU mesti melihat kondisi yang terjadi pada komunitas dan masyarakatnya dan menemukan solusi atas permasalahan yang mereka hadapi. Saat ini terjadi ketidaksetaraan pendapatan yang semakin besar, ketidaksetaraan mengenai layanan kesehatan dan meningkatnya pengangguran.

CU semestinya melakukan inovasi, untuk memastikan keberlanjutan CU. Inovasi yang perlu dilakukan, sepertinya pentingnya layanan kepada anggota melalui saluran digital. Covid-19 yang terus menyebar tanpa kejelasan kapan selesai namun tidak ada lagi stimulus ekonomi yang diberikan oleh pemerintah di banyak negara. Hal ini dapat menyebabkan portofolio pinjaman banyak yang gagal bayar, CU kecil diambang kebangkrutan. Langkah yang diambil CU, terpaksa menurunakn balas jasa (bunga) simpanan dan pinjaman mengikuti bank yang juga telah menurunkan balas jasa.

Bentuk inovasi lainnya, misalnya omnichannel, yakni banyak channel atau jalur untuk menjalani kehidupan, seperti remote working dan  pembayaran digital. Institusi finansial mulai menuju ke layanan digital dan kantor-kantor cabang mulai menghilang karena digitalisasi. Kedepannya orang-orang tidak akan lagi antri di kasir untuk mengambil uang cash. Ms. Leny menyampaikan, seperti layanan digital yang dimiliki oleh PUSKOPCUINA yang disebut ESCETE dan Kaya Payment di Filipina.  ESCETE dan Kaya Payment merupakan solusi untuk omnichannel living.

Ms. Leny menyampaikan akan ada penghargaan selain ACCESS branding, yaitu penghargaan green coop atau green credit union award. Saat ini ACCU memiliki proyek baru, yaitu pelatihan kepemimpinan yang berguna untuk membangun pemimpin di CU. Ini merupakan solusi bisnis ACCU nomor 31, yaitu Leadership BootCamp. Pelatihan ini mengadaptasi dari sebelas (11) pelajaran Leadership – SHIFT John Maxwell yang dikontekstualisasikan dalam lingkungan Credit Union. Leader-SHIFT mengajarkan untuk mempercepat karir para pemimpin dengan menempatkan kepemimpinan mereka pada posisi yang tinggi. Pelatihan dilakukan selama 5 hari secara daring. Syarat pesertanya adalah pengurus dan manajemen senior di CU. Tujuan ACCU mengajarkan kepada federasi nasional dan selanjutnya federasi nasional yang mengajarkannya kepada CU primer.

Ms. Leny memaparkan terkait program yang dibuat ICA terkait kesetaraan gender yang terpilih adalah NATCO – salah satu federasi nasional di Filipina- karena NATCO sudah mempunyai framework yang bagus untuk kesetaraan gender dan climate action. ACCU juga berharap di CU Primer terlembagakannya Business Development Services (BDS). ACCU siap membantu untuk implementasi BDS ini.

Salam Solusi Cerdas Terpercaya

Erowin dan Tony

Share this Post:
Ditulis oleh Erowin
General Manager PUSKOPCUINA

Artikel Terkait: