Kebutuhan akan transaksi cepat menjadi bagian dari kewajiban cu untuk anggota. Satu diantara solusi yang di berikan oleh jaringan BKCU Kalimantan yaitu integrasi sistem informasi. Malalui integrasi sistem informasi diharapkan tidak terasa pembatasan anggota cu (Credit Union) satu dengan anggota cu lainnya di jaringan BKCU Kalimantan. Pembangunan sistem sudah dimulai dan sedang implementasi pada fase 2.
foto bersama peserta workshop core ARO
Sukses implementasi fase 1 yang didalamnya memuat e-payment yang dikembangkan oleh BKCU Kalimantan bersama Vendor developer IT yang telah menangani 31 bank nasional maupun di luar Indonesia. BKCU Kalimantan melanjutkan pengembangan teknologi keuangan dengan menyediakan lebih banyak lagi fitur transaksi yang diharapkan mampu memudahkan anggota untuk menjawab kebutuhan harian anggotanya.
Kemudahaan apa yang diberikan bagi anggota CU:
Pembelian pulsa handphone (hp), token listrik Pembayaran listrik, gsm pascabayar dan lainnya cukup dari rumah saja.
Transfer antar sesama anggota cu dan antar anggota berbeda cu jaringan BKCU Kalimantan dan
tansfer dari dan ke bank sudah diterapkan oleh beberapa cu.
Sedang dalam pengembangan aplikasi mobile phone:
top up saldo gopay, ovo, link aja, dan BPJS, dll
Kas keliling menggunakan mobile secara online,
Setor tarik tunai melalui alfamart,
instant loan (pengajuan pinjaman langsung dari mobile phone)
online onboarding (pembukaan rekening dari mobile phone),
serta eCommerce semua dapat melalui mobile phone.
bahkan menyediakan mesin kasir (mesin tarik tunai tanpa kartu ATM atau cardless) penarikan ini sedang digunakan oleh CU Sauan Sibarrung - Tana Toraja)
Akses cepat, tepat dan teliti menjadi kebutuhan bagi CU dewasa ini. Dalam workshop 2 hari, tanggal 29 dan 30 Juli 2019 di Wisma Inkodit Jakarta, membicarakan kelanjutan pengembangan sistem yang telah digunakan. Peserta yang hadir merupakan perwakilan dari CU yang telah mengimplementasikan fase 1. Implementasi fase 1 telah diterapkan pada 15 cu anggota BKCU Kalimantan. Sampai dengan akhir 2019 sebanyak 5 cu akan mengimplementasi
Aplikasi mobile payment cu dapat di unggah di playstore dengan namaescete
Dalam workshop tersebut disampaikan juga bahwa CU akan banyak membutuhkan data field dalam pelaksanaan operasionalnya. Data-data tersebut akan diinfentarisir dan diupdate ke dalam sistem yang ada. Kebutuhan field bagi cu lebih kepada prinsip pengelolaan anggota dengan mengenali, memahami, dan menginventarisasi kebutuhan anggota. Dengan demikian diperoleh hasil analisis, penelitian dan pengembangan yang didasarkan pada data, sehingga cu mampu menjawab tujuan anggota agar tercapai kesejahteraannya.
“CU adalah CU, data CU adalah Data CU bukan data yang lain”. Bukan hanya data financial namun juga semua data non financial seperti pemberdayaan, dan data yang mampu menggambarkan peningkatan kualitas hidup anggota. Harapan direktur vendor yang mengembangkan sistem informasi BKCU Kalimantan, mereka mampu membantu masyarakat lebih luas dengan bekerjasama dengan BKCU Kalimantan.
hal yangberulang kali disampaikan oleh moderator (P. Fredy) adalah mindset yang seringkali membuat kita lambat untuk maju. Perasaan puas dengan kondisi sekarang memblokir kita untuk berani memulai sesuau yang baru dan lebih baik. padahal dilingkungan luar, kemajuan teknologi bukanlah rahasia, namun sudah melekat pada kehidupan sehari-hari. ditegaskan juga dalam pembukaan oleh ketua Puskopdit BKCU Kalimantan akan pentingnya kerjasama pengembangan sistem teknologi ini, dan hal tersebut tidak akan pernah berhenti namun tetap terus berlanjut.
kekuatan cu adalah pada kekuatan kesatuan kebersamaan, kekuatan jejaringnya. kekuatan anggota adalah kekuatan komunitasnya. dengan mengadopsi teknologi informasi dalam pelayanan maka layanan anggota akan semakin dipermudah, cepat dan jalurnya menjadi pendek. pemberlakuan standarisasi peruk dan pelayanan akan sangat memperkuat cu dalam jaringan puskopdit BKCU Kalimantan. Dengan adanya standarisasi maka anggota akan lebih mudah mengakses CU dimanapun mereka berada.
