Berita Credit Union

TERRITORY MANAGEMENT "Jalan Keluar Menuju Keberlangsungan Credit Union"

Network Accountability adalah salah satu dari 11 (sebelas) prinsip tata kelola yang baik untuk diterapkan oleh credit union (CU) agar mampu bersaing dan berkelanjutan. Ini adalah tantangan bagi pengelola CU karena semakin besar aset, semakin banyak anggota, dan semakin luas wilayah kerjanya maka semakin kompleks masalah yang dihadapi oleh CU. Terkait Network Accountability, Territory Management  adalah isu yang belum mampu kita selesaikan sesuai dengan standar, khususnya untuk CU yang berada di wilayah Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara.

Territory Management (TM)

Sukses akan diraih lebih cepat, jika CU BERKOLABORASI  bukan terus menerus BERSAING DENGAN SESAMA CU LAINNYA atau hanya RIVALITAS semata.

Sejak tahun 2018 PUSKOPCUINA telah melaksanakan kegiatan evaluasi territory management bagi anggota dan telah dibuat kesepakatan-kesepakatan untuk ditindaklanjuti bersama dan harus terus dievaluasi pelaksanaannya. Harapannya melalui kegiatan yang diadakaan Rumah Misi Deosoli Putussibau tanggal 12 s.d. 16 September 2022  CU tuan rumah adalah CU Tilung Jaya, dapat semakin memperkuat Network Accountability dalam jaringan PUSKOPCUINA masa mendatang.

Dalam kegiatan ini juga membahas berkaitan dengan pelayanan anggota yang juga harus dilakukan sesuai dengan standar yang telah disepakati dalam Gerakan. Territory Management adalah pengelolaan wilayah pelayanan CU agar efektif dan efisien berdasarkan pertimbangan geografis dan berbasis  lembaga untuk mencapai misi sejati Credit Union. Ada 11 CU primer anggota PUSKOPCUINA di Kalbar yang mengikuti kegiatan ini yaitu:

1. CU Khatulistiwa Bakti, Pontianak
2. CU Usaha kita, Sungai Ayak, Sekadau
3. CU Bonaventura, Nyarumkop, Singkawang
4. CU Stella Maris, Pontianak
5. CU Pancur Dangeri, Simpang Dua, Ketapang
6. CU Sari Intugin, Tebas, Sambas
7. CU Muare Pesisir, Sungai Kakap, Kubu Raya
8. CU Kusapa, Sanggau
9. CU Tilung Jaya, Putussibau, Kapuas Hulu

Sedangkan CU yang tidak hadir yakni CU Muara Kasih karena bertepatan dengan kegiatan internal lembaga. Sedangkan CU Sabhang Utung tidak diundang karena terkait status keanggotaan.

Selain itu juga di dalam TM mengatur berapa komposisi wilayah pelayanan anggota yang dibagi menjadi WPP, WPB dan LWP. Pembagian WPP (Wilayah Pelayanan Prioritas), WPB (Wilayah Pelayanan Biasa), dan LWP (Luar Wilayah Pelayanan) ketiga kategori komposisi pesebaran wilayah anggota  ini juga memiliki jenis aktivitas  diataranya : 

1. WPP komposisi  minimal 60% dari jumlah anggota aktiviatas yang dilakukan yakni sosialisasi, motivasi, pendas, pengembangan kantor, dan pemberdayaan (usaha produktif anggota.
2. WPB Komposisi maksimal 30% dari jumlah anggota aktivitas yang dilakukan yakni motivasi dengan frekuensi biasa, Pendidikan lanjutan, kantor kas dan pengembangan komunitas.
3. LWP Komposisi maksimal 10% dari jumlah anggota aktivitas yang dilakukan yakni layanan keuangan dan pelayanan mandiri.

Pertemuan ini adalah pertemuan kedua menindaklanjuti hasil rekomendasi pada tahun 2021, diataranya membuat peta pengembangan wilayah anggota,  melaukan pertemuan antar TP yang beririsan, melakukan penataan anggota disetiap TP, dan membuat Kebijakan TM dalam MO organisasi. Kegiatan selama 2 (dua) hari ini juga membahas masukan tentang harapan pengelolan TM pada CU yang diluar Gerakan PUSKOPCUINA. Selain itu juga kegiatan ini sekaligus mengunjungi kelompok pemberdayan yang ada di CU Tilung Jaya yakni di wilayah TP Nanga Awin. Untuk tahun 2023 kegiatan TM sebagai tuan rumah yakni CU Pancur Dangeri yang berada di kecamatan Simpang Dua Ketapang.

Willy Bordus Irwan - Staf Coaching PUSKOPCUINA