Pengumuman:
Jam Kerja PUSKOPCUINA Senin s.d. Jumat pukul 07.30 s.d. 15.30 WIB, Efektif Per 4 Maret 2024

Berita Internasional

CEO Workshop di NACUFOK - Korea

CEO Workshop di NACUFOK - Korea

VISIT NACUFOK HQ

Kegiatan dimulai tgl 14 maret  dengan mengunjungi HQ nacufok dan IT Center dengan naik kereta express KTX ke daerah daejeon dengan waktu perjalanan sekitar 1jam 30 menit, kami ditemani oleh boaz park selaku manajer international affair, dan 2 stafnya paul dan emily dan kemudian kami disambut oleh jajaran direksi nacufok beserta ketua nacufok sekaligus ketua accu yaitu Younsik Kim

IT SYSTEM

kemudian kami dijelaskan mengenai teknologi dari CU di dalam federasi nacufok yang berada di gedung pusat nacufok yang terdiri dari 17 lantai dimana 5 diantaranya digunakan untuk operasi IT  dimana pada lantai 5 dan 6 untuk staf It bekerja, di lantai 4 untuk ruang server dan jaringan, di lantai 3 untuk ruang monitoring dan dibawh lantai 3 adalah ruang listrik dan IT center ini ada duplikasina di seoul yang bertugas sebagai backup dan recovery center jika terjadi bencana

untuk ruang monitoring pada lantai 3 itu beroperasi 24 jam setiap hari yang terdiri dari 5 team dengan 3 shift staf.

kemudian kami lanjut melihat ruangan server yang sebelum masuk kami di peringatkan untuk boleh merekam dan foto tapi untuk kebutuhan internal dan tidak boleh di posting ke sosial media

kemudian kami lanjut ke salah satu kantor cu yg ada juga di HQ nacufok ini, untuk melihat sistem pelayanan mereka yang dimulai dari mengambil nomor antrian secara komputerisasi lalu mengisi formulir dengan tablet yg terhubung ke komputer yang menggantikan formulir digital dan kemudian meregistrasi data anggota yang menggunakan bio authentication yang sangat canggih, yaitu bukan sidik jari, bukan juga retina tapi adalah pembuluh darah atau disebut sebagai vein authenticator.

NACUFOK TRAINING INSTITUTE

lalu lanjut kami dibawa berpindah tempat dengan bus ke training insitute nacufok. disana kami dibawa ke kafetaria mereka yang sangat luast untuk makan siang bersama dengan jajaran direksi nacufok, lalu setelah itu kami melihat berbagai fasilitas yang disediakan oleh nacufok untuk melatih staf CU di korea.

Training institute ini seperti tempat kuliah yang memiliki berbagai fasilitas seperti lapangan hijau sepak bola, lapangan basket dengan sound system yang dahsyat jadi bisa untuk konser juga, kemudian ruangan dengan videotron besar dengan kapasitas 300 orang, ada perpustakaan yang sangat besar dan estetik menyimpan semua buku terkait dengan credit union dalam bahasa korea

serta mereka juga ada lebih dari 300 kamar untuk tempat tinggal staf cu yang datang belajar, dan kualitas dari kamarnya itu kalau di indonesia sudah masuk level kamar hotel. dalam pembicaraannya juga accu tertarik untuk mengadakan accu forum kedepannya disni.

kami juga ada ditunjukkan bagian informasi credit union yang bertujuan untuk memberitahukan kepada semua staf CU bahwa CU itu tidak hanya di korea saja atau tidak hanya di daerahnya saja tapi ada di berbagai negara, jadi ada meja touchscreen yang berisi peta dunia dan ketika ditekan akan muncul informasi CU dinegara tersebut.

KOREAN CREDIT UNION MOVEMENT IT HISTORY

kemudian kami juga belajar lanjutan ttg sejarah perkembangan digitalisasi di CU yang dimana memang sama sperti kita juga, awal2 banyak CU yg memakai sistem sendiri atau program sendiri yang menyebabkan kesulitan untuk pengumpulan data dan bahkan pada awalnya di nacufok itu bagian IT hanya terdiri dari 2 orang saja.

Di awal mula para CU disana sama seperti kita disini masing-masing menggunakan sistem sendiri tapi kemudian berkembang dan akhirnya menjadi sebuah sistem terstandarisasi yang mulai dikembangkan pada tahun 1991 dan digunakan di 2002 sebagai standar sistem komputerisasi credit union di korea

sampai sekarang sekitar 870 cu yang ada di nacufok hanya 2 cu saja yang masih menggunakan sistem lain dan dalam proses migrasi

dan berdasarkan data di tahun 2022 anggota yang memakai layanan ke kantor atau desk service hanya 8% saja 68% dikuasai menggunakan mobile dan sisanya menggunakan ATM dan internet banking.

NACUFOK TRAINING INSTITUTE PROGRAM

kemudian lanjut hari kedua kami belajar bagaimana model training di nacufok berjalan, dan berdasarkan pertanyaan saya ketika ngobrol dgn boaz maka setiap staf cu memliki kelas tertentu yang wajib dipelajari sebelum bisa menjabat pada jabatan tertentu atau bidang tertentu dan mereka juga bekerja sama dengan 5 universitas

total program mereka untuk yang offline ada 40 kelas yang rata2 durasinya antara 3-4 hari dengan biaya antara 300-400 dollar dan untuk online ada 183 kelas yang durasinya antara 4-56 jam dengan biaya sekitar $30

kemudian nacufok punya skema yang unik juga untuk pembiayaan dimana CU membayar penuh biaya trainingnya lalu nanti dari nacufok mengajukan bantuan/subsidi ke pemerintah dan nanti jika subsidi itu terima makan sebagian akan dikembalikan ke CU tersebut

EMPLOYEE DEVELOPMENT PROGRAMS

dan seperti yang dijelaskan tadi setiap jabatan atau bidang tertentu memiliki kelas wajib yang harus diselesaikan oleh manajemen tersebut, dan juga terdapat beberapa kelas yang merupakan kelas yang mesti diikuti setiap periode tertentu misal 5 tahun sekali mesti ikut untuk update informasi contohnya kelas mengenai pinjaman.

dan setiap kelas ini memilik ujian yang menjadi penilaian, jika tidak lolos maka tidak bisa menjadi staf tersebut, contohnya untuk kelas pinjaman rata-rata tingkat kelulusan adalah sekitar 20-50% saja. Model tesnya juga berbagai macam terdiri dari test dengan mengumpulkan dokumen bukti, kemudian test tertulis seperti biasa dan tes interview

SUPERVISORY SYSTEM

selanjutnya kami juga belajar mengenai sistem supervisor atau pengawasnnya  yang cukup unik dimana pengawasan dilakukan pertama dari yang seperti dsni ada ojk maka disana ada FSC (financial service commission) yang dari pemerintah kemudian lanjut dilaksanakan oleh FSS (financial supervisory service) dan kemudian oleh nacufok yang dimana di masing-masing CU juga ada 2 departemen audit yang terididr dari pihak internal CU dan external CU

kemudian mereka punya standar pengecekkan kesehatan CU bernama NIC (net insitutionan capiltal) yang rumusan sederhananya adalah total aset - liabilities - share dibagi total aset

dari situ mereka akan memberikan peringkat kepada CU berada di posisi mana dan tindakan apa yang mesti dilakukan

selain itu dari sisi digitalisasi ada pengamanan dengan sistem yang kurang lebih sama dgn sistem fraud detection yang ditawarkan ARO kepada kita, lalu ada dari bagian money laundering dan ada dibuat berbagai sOP untuk pencegahan kemungkinan kesalahan staf dengan misalnya sistem rotasi, penggunaan authentikasi komputer dengan bio authentication, approve transaksi dengan 4 eye principles sama kek di escete ada otor sana sini,

dan pencegahan fraud seperti monitoring phising secara real time, dan pengembalian uang kepada anggota yang menjadi korban penipuan phising

SINMOK CREDIT UNION VISIT

kantornya memiliki berberapa lantai dimana didalamnya ada juga kantor2 ada jenis usaha lain yang berada disana dan merupakna penyewa dari gedung CU tsb yang berfungsi sebagai sumber pendapatan CU juga.

MEMBER FIRST

Di CU ini terdapat banyak fasilitas untuk anggota salah satunya yang pertama saya temui adalah kelas memasak untuk anggota yang tidak gratis tapi jauh lebih murah daripada yng ada di tempat lain.

kemudian ada ruangan bermain anak2 ada ruangan alat musik keyboard dan berbagai ruang kelas, ada ruangan meeting, ada ruangan untuk rileks seperti cafe dan juga tempat untuk yoga, pilates dan hal2 lain. serta terdapat juga mesin ATM yang sangat canggih dengna vein authentication dan tentu saja ruang pelayanan anggota yang sangat rapi dan modern.

CU ini memiliki anggota 20.249 orang dengan total aset $651 juta dan memilik hanya 37 staf saja berkat pemanfaatan digitalisasi.

CU ini sudah ada sejak 1973. mereka memiliki lebih dari 200 program untuk anggota, mulai dari kelas memasak, pilates, yoga, bernyanyi, musik dan lainnya

CREDIT UNION MOVEMENT IN KOREA

yang pertama adalah informasi terkait dengan credt union di korea, jadi di korea bukan hanya nacufok yang menjadi 1-1nya federasi nasional tapi ada juga 3 federasi lain lagi yaitu

  1. national agriculture cooperatives federation
  2. korean federation of community credit cooperatives
  3. national federation of fisheries cooperatives

nacufok adalah anggota dari ACCU, WOCCU, ICA (yg kemarin saya pergi di kuala lumpur membawa nama ACCU), dan IRU (international raffeisiens union)

kemudian kami dijelaskan kondisi jaman dahulu korea setelah perang bagaimana susahnya masyarakat sana waktu itu, dan bagaimana credit union dibawakan oleh suster mary gabriella dan pastor chang dae-jk.

dibawakan pertama kali oleh pastor namun gagal karena saat itu byk yg mengambil uang tapi tidak mengembalikan kemudian berhasil dilanjutkan oleh suster mary dengan cara memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa uang dari cu itu adlah pinjaman dan mereka juga datang berkelompok dengan rombongan suster lain jadi bisa saling berbagi tugas untuk mewartakan credit union

kemudian dijelaskan bagaimana gerakan cu dapat tumbuh pesat setelah krisis di tahun 1998 yang dimana disebabkan oleh beberapa hal yaitu:

  1. perubahan kebijakan dan arah strategis dari pemerintah yang membuat semua instutusi terutama finansial di korea maju dan melesat tinggi sampai sekarang
  2. kemudian mulainya adopsi teknologi di tahun 2002

NACUFOK RESPONSIBILITIES

kemudian menjelaskan peran nacufok yaitu sebagai assosiasi sebagai partner bisnis dan sebagai badan pengawas untuk credit union.

selanjutnya mereka menjelaskan key success dari credit union dalam nacufok

yang pertama adalah dengan memfokuskan pelayanan kepada anggota dimana CU menekankan pada peningkatan finansial anggota untuk kehidupan yang lebih baik, kemudian edukasi untuk peningkatan kualitas masyarakat dan peningkatan etika dasar dalam berperilaku berkomunitas.

Dengan berfokus pada anggota maka CU dapat menawarkan berbagai layanan seperti berikut

Selanjunya NACUFOK juga bekerjasama dengan pemerintah dalam penyusunan berbagai aturan-aturan di korea terkait credit union dengan sangat detail

mereka memilik program mutual insurance atau asuransi bersama yang merupakan hasil dari dana dukungan CUNA senilai $18.000 pada tahun 1972 dan diawasi oleh FSS

kemudian mereka juga mendapat dukungan dari pemerintah yaitu pengecualian pajak atas bunga simpanan yang sangat rendah yaitu hanya sekitar 1,4% 

saja dan aturan ini tidak berlaku permanen dan mesti terus di perbaharui beberapa saat sekali dan inilah yang selalu menjadi sasaran untuk para bank menyerang karena mereka jadi kalah banyak dengan CU dari sisi pembungaan akibat aturan ini

selanjutnya mereka juga menawarkan ikatan dan kedekatan dengan anggota dimana staf cu itu asalnya dari orang lokal disana yang sudah cukup mengenal baik semua orang di komunitasnya, hal ini berbeda dgn bank yang menempatkan orang dari berbagai daerah dan tidak berinteraksi baik dengan lokal

mereka juga punya channel diskusi atau komunikasi khusus antar sesama aktivis cu utnuk saling bertukar pikiran

lalu dari sisi marketing mereka mengusung konsep one brand, one identity, one logo yang membuat masyarakat lebih mudah mengenal dan mengingat gerakan CU nacufok

Mereka juga membuat sebuah brand image yang lucu, dan dapat mudah diterima oleh masyarakat yaitu dengan Eo Bo Ba (piggy bag) yang digunakan sebagai media promosi untuk semua CU dalam gerakan.

NACUFOK menyediakan media promosi baik cetakan maupun desain dan nanti CU primer dapat membeli dari nacufok untuk kebutuhan promosi.

kemudian mereka juga melakukan kerjasama dengan berbagai brand untuk mempromosikan Credit Union

kemudian mereka juga punya LPS nya untuk CU yang dikumpulkan dari tiap CU Primer dan dikelola dengan baik dari berbagai layanan di CU dan juga dari investasi yang sangat konservatif (single digit rate/percentage)

TANTANGAN CU DI KOREA

berikut adalah beberapa tantangan yang dihadapi oleh gerakan cu di korea

yang pertama adalah melemahnya identitas lokal akibat perkembangan perekonomian, dimana terjadi urbanisasi besar sampai dengan 82.5% per 2022

kemudian tantangan lain datang dari pihak eksternal yaitu perbankan yang memiliki kekuatan ekonomi yang jauh lebih besar dari CU dan berdasarkan data litbang nacufok. sebuah CU primer dapat dikatakan dapat bertahan hidup apabila memiliki aset setidaknya $200 juta yang dimana saat ini rata-rata CU Primer berada di $134.6 juta

selanjutnya adalah tantangan karena perbedaan antara area perkotaan dan area pedesaan yang menyebabkan kesenjangan pemasukan

yang keempat adalah perubahan yang terjadi sangat cepat baik di finansial maupun teknologi seperti penemuan teknologi baru dan berbagai disrupsi teknologi

kelima adalah terkait dengan ketidakpastian regulasi dan supervisi yang dimana terdapat juga banyak perubahan terkait aturan pinjaman

keenam adalah peningkatan biaya tetap seperti biaya keamanan, biaya perlidungan anggota dan berbagai biaya infrastruktur.

ketujuh adalah adanya kemungkinan kebijakkan keringanan pajak atas bunga simpanan yang 1,4% itu bisa saja tidak ada dimasa depan

kedelapan adalah penuaan anggota yang dimana terdapat lebih banyak anggota yang tua daripda yang muda

dan yang terakhir adalah polarisasi antara setiap CU yang menyebabkan kesulitan untuk menciptakan aturan dan panduan yang cocok disemua CU Primer

CALL TO ACTION / RENCANA TINDAK LANJUT

  1. Memiliki 1 sistem digitalisasi bersama dan memiliki pencitraan atau brand image yang sama
  2. Setiap negara memiliki roadmap digitalisasi dan berinvestasi pada layanan digital finance dengan menggunakan Model pengembangan di Indonesia sebagai panduan yang memiliki fitur keamanan cyber
  3. Mendorong pentingnya edukasi dan pengembangan karir staf dan mempersiapkan aturan HRM (human resource management) pada level nasional untuk menentukan standar perekrutan dan kualifikasi untuk berbagai jabatan/posisi
  4. CU Primer harus melakukan marketing untuk generasi muda (next generation). Mengembangkan alat marketing terbaru sesuai dengan kemampuan finansial dan memusatkan kegiatan marketing serta standarisasi kegiatan marketing dalam sebuah road map marketing
  5. Pengumpulan data dari CU ke Federasi untuk dilakukan analisa data (data analytics) yang bisa menjadi laporan performa CU
  6. Memiliki dana stabilisasi yang dapat memberikan perlindungan terhadap simpanan anggota
  7. Fokus pada pelayanan anggota yang dapat membantu anggota bertumbuh tidak hanya dari segi finansial saja tapi juga jadi kemampuan untuk mencapai kehidupan yang bermakna
Share this Post:
Ditulis oleh Tony
Manajer Bidang Teknologi Informasi

Artikel Terkait: